Hindari Penyusup, PP Kabupaten Malang Batalkan Aksi Damai

Jumat 26-11-2021,20:11 WIB
Reporter : Choirul Amin
Editor : Choirul Amin

AMEG - Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Malang menunggu instruksi MPM PP Pusat, menyusul penundaan aksi damai yang rencananya dilakukan di Kantor DPC PDIP, Jumat (26/11/2021) siang.

"Kami masih menunggu instruksi selanjutnya, bergerak atau tidak bergerak, pada keputusan MPN PP atau MPW PP," kata Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Malang, Priyo Sudibyo, usai pembatalan aksi, Jumat (26/11/2021) petang.

Sementara soal pernyataan Junimart Girsang, menurut pria yang biasa disapa Bogank ini, keputusan diserahkan sepenuhnya kembali pada kebijakan pimpinan partai PDIP.

Rencana menggelar aksi damai di kantor DPC PDIP Kabupaten Malang, ini merespons pernyataan legislator Fraksi PDIP Junimart Girsang yang meminta organisasi massa PP dibubarkan.

Menurut Bogank, mendadak dibatalkannya aksi Pemuda Pancasila Kabupaten Malang ini, setelah Junimart Girsang resmi menyatakan permintaan maaf terkait ucapannya tersebut.

"PP itu ormas besar, tentunya PP pun harus berjiwa besar. Kalau orang salah sudah meminta maaf, maka bagaimanapun harus dimaafkan, meski dengan rasa berat," tegas Bogank.

Selain itu, lanjutnya, pertimbangannya juga demi menjaga kondusivitas masyarakat di Kabupaten Malang.

"Terlebih, kami tidak ingin aksi damai disusupi pihak yang tidak bertanggung jawab seperti terjadi di Jakarta. Dimana, peserta aksi ada yang tidak ber-KTA PP," jelas pria yang juga ketua KADIN Kabupaten Malang ini.

Pernyataan junimart Girsang ini diakui melukai perasaan organisasi PP. Alasannya, kata Bogank, selama ini PP telah banyak terlibat membantu negara, terutama dalam menjaga kondusivitas keamanan.

Selama pandemi Covid 19, PP juga tidak diam dan ikut terlibat aktif dalam pencegahan penyebaran virus corona melalui aksi penegakan prokes dan vaksinasi. Termasuk, membagikan paket bantuan sembako bagi masyarakat terdampak pandemi.

"Jadi, jangan sepenggal-sepenggal, dan supaya berhati-hati dalam membuat pernyataan, agar tidak melukai perasaan dan bisa menimbulkan gejolak di masyarakat," harapnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler