AMEG - AMERIKA selalu punya alasan. Begitu juga negara lain. Pun Rusia. Termasuk alasan untuk menurunkan Presiden Ukraina yang sekarang, Zelenskyy.
Di mata Rusia Presiden Zelenskyy itu ilegal. Demikian juga tiga Presiden Ukraina sebelumnya.
Pemimpin Ukraina yang sah, menurut Rusia, adalah Viktor Yanuovych. Itulah presiden yang terpilih dalam Pemilu tahun 2010 –yang diakui sangat jurdil oleh dunia Barat maupun Timur.
Viktor terpaksa melarikan diri akibat munculnya revolusi oranye –people power di Kiev tahun 2014.
Di tahun itu berbagai pergolakan memang terjadi di Kiev. Terutama sejak Viktor tidak mau menandatangani pakta kerja sama Ukraina-Eropa. Rentetan demo tidak henti-hentinya. Kian besar pula. Viktor bergeming. Ia pilih menerima bantuan ekonomi dari Rusia.
Akhirnya istana Ukraina diduduki rakyat. Viktor lari ke Krimea. Mobilnya ditembak tapi Viktor selamat.
"Viktor tidak pernah di-impeach, tidak pernah mengundurkan diri dan tidak pernah mati," ujar pendukungnya. Padahal, menurut UUD di sana, hanya tiga penyebab itu yang membuat seorang presiden kehilangan jabatannya.
Viktor pun merasa masih sebagai Presiden Ukraina.
Sejak sukses revolusi oranye itu Ukraina berkiblat sepenuhnya ke Barat. Itulah yang membuat Rusia terluka. Sakit hati. Yang kejengkelan itu ia tahan selama 8 tahun –sampai Rabu lalu.
Sejak itu Rusia melihat Ukraina kian membahayakan. Padahal sepertiga nuklir peninggalan Uni Soviet ada di Ukraina. Berarti ada sekitar 2.000 hulu ledak nuklir di negara itu. Kalau sampai Ukraina menjadi anggota NATO, Rusia merasa terancam secara langsung.
Setelah Viktor meninggalkan istana, Ukraina dipimpin presiden sementara: Oleksandr Turchynov. Ia seorang pendeta, penulis skenario dan politikus. Ia hanya menjabat presiden selama 3,5 bulan. Sampai pemilu di tahun itu.
Pemilu pertama setelah revolusi oranye dimenangkan Petro Poroshenko. Ia seorang pebisnis. Ia menang dengan suara 54 persen. Setengah diktator. Ia menang lagi di Pemilu berikutnya: 10 tahun jadi presiden.
Sebelum presiden yang sekarang, Zelenskyy, masih ada satu presiden lagi: satu periode. Itulah yang kemudian dikalahkan oleh pelawak dan bintang film Zelenskyy.
Kini Zelenskyy baru menjabat 2,5 tahun. Ia terus menggebu untuk membawa Ukraina menjadi anggota NATO. Ia juga pernah dijanjikan bantuan oleh Amerika. Sebanyak USD 400 juta. Tapi Presiden Donald Trump tidak mau mencairkannya, kalau Zelenskyy tidak mau menyelidiki kegiatan bisnis anak Joe Biden di Ukraina.
Dengan target menurunkan Zelenskyy, kini Rusia harus menundukkan ibu kota Kiev. Usaha itu diperkirakan berhasil dilakukan Jumat malam kemarin. Sampai-sampai Kiev siaga penuh.