Maka pertempuran Chechnya yang kedua (1999) hanya berlangsung singkat: tahun 2000 Rusia menguasai sepenuhnya Chechnya. Lalu memberikan otonomi khusus yang sangat luas. Termasuk dalam hal agama.
Kadyrov selalu terpilih kembali sebagai ketua Chechnya. Ia pernah berniat mundur. Tapi didaulat maju lagi untuk periode ketiga: menang 87 persen. Kelihatannya Kadyrov akan seumur hidup memimpin Chechnya. Sambil menunggu anaknya –barangkali.
Kadyrov tidak hanya geram dalam hal Ukraina. Ia juga pernah minta izin ke Putin: untuk menggempur ISIS di Syria. "Dalam beberapa minggu ISIS akan habis," katanya menjamin.
Kadyrov kini baru berumur 45 tahun. Ia mencita-citakan Chechnya jadi negara Islam moderat dan modern. Ia menyerukan mereka yang dulu lari ke Eropa untuk pulang membangun negeri. "Chechnya sekarang ini paling tenang dan aman di dunia," katanya.
Keberhasilan Kadyrov memimpin perang di dalam negeri itu mendapat penghargaan militer dari pusat: mayor jenderal.
Rusia kini seperti manusia jagoan yang sempurna: punya dua mata. Putin di Utara dan Kadyrov di Selatan. (*)
Penulis: DAHLAN ISKAN, Sang Begawan Media.
Komentar Pilihan Disway
Edisi 27/2: Delapan Tahun
Satriano Misnart
Klo Profesor yang salah,bilangnya sedang menguji,tp klo rakyat jelantah yang salah langsung aja bilang gblk kok dipelihara.. Ups…..maap
donwori
ANDA SUDAH TAHUUUUUUUU
koes plus harus bertanggung jawab atas propaganda kolam susu dan tanah surga
Amat Kasela
cewe juga gitu, Mbah. Selalu punya alasan menolak cowo. "Kamu terlalu baik buat aku", "Aku masih mau fokus belajar", "Aku masih ingin sendiri", "Aku masih mau mengejar karier", dst. Padahal, alasan utamanya, "Kamu tidak ganteng", "Kamu tidak kaya". wkwkwkwkwkwk