Terowongan Salju

Rabu 04-05-2022,08:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Salut sama keluarga besar abah, idul fitri tahun ini lebih memilih banyuwangi dibanding ke singapura,jadi berandil terhadap berputarnya roda ekonomi lokal,jadi berkah buat ibu pedagang kecil juga tentunya.

Ibu pedagang kecil ibarat ritel pemula di dunia saham,kaget saat tiba-tiba ada lonjakan volume dan harga menuju ARA, bingung memilih apakah akan Sell atau Hold.

Lena Wati

Abah nih bisa aja, Ngerusak hitungan porsinya oleh bengongnya org lapar. Inget pepatah kuno, Urusan perut hrs didahulukan, Beda dng Om Leong, Urusan bawah perut yg didahulukan, kabooooooorrrrr. Lam salaman.

Mbah Mars

Dilihat dari cerita Abah, kelihatan semua rombongan merasa nikmat menyantap masakan warung tersebut. Lebih tepatnya masakan anggota rombongan sendiri. Semua kelihatannya happy-happy. Bahagia itu sederhana ya Bah. Oia, barangkali juga kelihatan nikmat karena sudah sangat lapar. Bukankah lauk makan terlezat itu lapar ?

No Name

Lihat Abah DI nguleg rujak,jadi ingat sama Bang Rhoma. Di Indonesia,ada Raja Dangdut Rhoma Irama.Beliau bukan hanya seorang Raja,tapi stratanya sudah tingkatan Dewa. (Cuma penamaan Dewa Dangdut kurang enak diucapkan).Apa yang beliau nyanyikan pasti Hits.Dan beliau tidak hanya bisa menyanyikan lagu,tapi menciptakan lagu. Konon,lagu BEGADANG diciptakan pada saat Bang Haji sedang di kamar mandi. Sama dengan Abah DI. Di Indonesia,Abah DI adalah Dewa-nya Jurnalistik.(Ada 3 Dewa Jurnalistik di Indonesia selain Abah DI).Karena kelasnya sudah Dewa,apapun yang ditulis,pasti menyenangkan untuk dibaca.Salah satunya cerita penjual rujak uleg.Karena memang manusia tingkatan Dewa,kisah lapar bisa dijadikan tulisan lezat.Penjual rujak nya dijadikan objek yang menarik buat diceritakan.Gini ini kalau bukan tangan Dewa,tidak akan tercipta tulisan Menyerbu Warung.Jika Dewa sudah bersabda,maka sabdanya bakal jadi tulisan berkelas.

Jimmy Marta

Ini Mei Guanxi (atau Mei Wenti) sebenarnya. Yang bener2 No Matter. Bayangkan si cucu2 itu yg kecil2 itu…… dibawa makan ketempat sederhana itu…happy happy aja. Salut… Saya tertawa..ya tertawa bukan hanya senyum.. baca saat yg makan membayar yg tdk bisa lagi dihitung porsinya, akhirnya beli sampai piring dan sendoknya…. hahaha….hhh… untung gk dengan warungnya sekalian..haha.. Hari kedua. Masih hari raya. Selamat berbahagia bersama keluarga.

No Name

Sembari berwisata di BWI, saya kasih tau bah. Klo Jokowi effect berkaitan dgn CPO sdh terjadi, terjadi tp bkn disini tp di negara jiran. Negeri jiran MLY sedang ketiban cuan akibat pelarangan ekspor CPO INA. Pasar keuangan MLY pada saat sesi penutupan menunjukkan bahwa CPO naik 11.79% secara PtoP. Artinya kenaikan ini tercatat sebagai kenaikan tertinggi sepanjang Mei tahun lalu. Dah itu aja bah…

Leong putu

Bicara soal makanan. Saya teringat makanan pertama yang saya makan dihari pertama saya merantau di Surabaya tanggal 01 Feb 2001 : Soto Ayam . Ya…Soto Ayam. Letaknya di jalan Ngaglik. Posisinya di pertigaan Jalan Ngaglik - Kapas Krampung - Tambaksari. Kiri jalan sebelum toko buku kecil. ( saat ini setelah pom bensin ). Waktu itu ditraktir teman yang Asli Ngaglik - Surabaya . Kenapa berkesan ? Bagi saya Soto Ayam ini termasuk masakan yang asing. Baru pertama kali saya memakannya saat itu. Saya amati, kok nasi ditaruh di mangkok ? Ada kuahnya, ada irisan daging ayamnya, ada mie suunnya, ada gubisnya, ada bubuk kuningnya ( belakangan saya tau bubuk itu namanya : koya.). Sungguh masakan yang aneh pikir saya waktu itu. Saya masih tertegun. Saya lihat, teman saya itu makan dengan lahapnya, makannya cepat. Berisik. Saya coba ambil satu sendok penuh. Saya masukkan mulut. Wadaaaaau…. Panaaaas… Makanan itu ternyata masih panaaaas sekali. Sudah terlanjur masuk mulut. Mau dikeluarkan, malu. Banyak orang. Mau saya telan, panaaaaas. Mata mulai berair. Menahan panas di mulut itu. Mangap mangap walau tak berani lebar lebar. Akhirnya saya telan. Panasnya minta ampun. Tenggorokan terasa panas, terasa sampai ulu hati. Tarik nafas. Akhirnya saya makan pelan pelan. Nama teman saya itu : Handoyo. Dulu tinggal di jalan Tambak Bening Surabaya. Lebih 15 Tahun tidak ada kontak lagi. Karna pindah domisili dan gonta ganti Hp. Semoga Ia sehat dan sukses. Saya berhutang budi padanya. Leong Putu.

Johannes Kitono

Pengalaman susah cari makan di hari pertama Lebaran umumnya terjadi didaerah luar Jakarta. Karena bozzz dan karyawan semua ikut menikmati Liburan Lebaran. Untuk amannya bisa cari makan di resto atau Foodcourt di Mall. Kalau mau cari makanan lokal di Singapore, jangan pergi saat Sin Cia. Semua resto dan food court pasti tutup. Dan yang buka hanya Mac D dan KFC saja. Jauh jauh dari Jakarta Indonesia ke Singapore saat Sin Cia. Sudah bayar tiket pesawat dan hotel hanya bisa makan MC D dan KFC saja. Pemborosan devisa dan pengalaman yang menggelikan. Saat Liburan Lebaran, cobalah belajar masak sendiri. Rebus Indomie pakai telur dan tambah sedikit saos tiram. Maaf itu menu pagi buat Oki dan Bobby yang jaga rumah saat liburan ini.

Tags :
Kategori :

Terkait