Buya Perhatian

Sabtu 28-05-2022,08:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Johan

Setiap orang tua tentu akan sangat terpukul, ditinggal oleh anaknya yang dijemput oleh maut, apalagi dengan cara yang tidak wajar seperti ini. Sangat sulit dibayangkan bagaimana hancurnya perasaan orang tua para korban. Saya yang ditinggal anak perempuan yang akan menikah jauh saja sudah merasakan sebagian rasa kehilangan yang membuat saya sedih. Sebab itu pula di malam pernikahan putri saya, diam diam mata ini mengalirkan air mata. Rasa haru dan sedih, sekaligus mengasihani diri yang akan ditinggal anak gadisnya. Bicara tentang anak perempuan, saya masih ingat perkataan Ibu dosen saya dulu, cinta pertama seorang anak perempuan adalah ayahnya. Seorang ayah adalah pria pertama yang dikenal oleh si anak perempuan, seorang yang akan menjadi panutan dan tempat curahan hati. Si anak bisa patah hati bila sang ayah melakukan hal yang mengecewakannya. Karena itulah bagi yang memiliki anak perempuan, perlakukan si anak dengan baik dan hati-hati. Seorang anak perempuan yang patah hati karena ayahnya, akan menanggung dampak buruk ke mentalnya di sepanjang hidup.

Tri Budiyono

Tidak bisa membayangkan bagaimana sedihnya orang tua dan keluarga anak-anak itu. Melepas anak untuk mencari ilmu tapi tak pernah kembali lagi. Saya kehilangan keponakan yang meninggal atas dugaan "dianiaya" saat mengikuti Diklatsar Menwa UNS bln Oktober 2021 lalu. Rasanya sedih sekali. Hasil autopsinya, meninggal karena kekerasan tumpul yang menyebabkan mati lemas. Sama seperti di Amerika sana, apabila ada kejadian seperti ini, semua juga berharap agar ini kejadian terakhir kali, tapi bisa saja terjadi lagi kalau tidak ada tindakan nyata dari pihak terkait dengan mengeluarkan aturan yang tegas tentang larangan "perploncoan" dan "pendisiplinan kelewat batas" yang biasanya dilakukan oleh para senior. Sudah berapa puluh korban kekerasan di dunia pendidikan di Indonesia? Semoga benar benar tidak ada lagi korban kekerasan di dunia pendidikan baik di Indonesia, di USA dan dimanapun.

Udin Salemo

Mungkin waktu sekolah Ramos sering kena bully karena kecadelannya. Sehingga dalam alam bawah sadarnya tertanam balas dendam. Ia bekerja. Dan ia punya uang, beli senjata. Alam bawah sadarnya mengingatkan akan bully yang ia dapatkan dimasa silam. Lalu terjadilah eksekusi itu. Nah, bully masa silam itu ternyata harus disembuhkan untuk tidak merusak buat diri sendiri dan membawa korban orang lain. Mungkin kalau kejadian ini di negara wkwkwkland yang pertama keluar dari penghakiman buzzer adalah Ramos perlu diselidiki apakah terpapar ajaran terorisme. Begitulah kalau orang sudah fobia. Akal sehatnya kurang bekerja dengan benar.

Liam Then

US jika di pandang dari segi perkembangan budaya, dan kesejahteraan umum sedang mengalami proses yang sering mereka ungkapkan di media mereka , "spiralling down". Dulu waktu muda saya membaca media barat dengan kaca mata kuda. Apa yang saya baca saya anggap yang paling benar dan tepat dan sudah seharusnya. Sekarang sudah lumayan berumur. Kadang terpikir istilah mereka , "memandang dari pelana kuda" ,sombong ,congkak double standard, egois, napsu mendikte dunia yang begitu besar. Menganggap mereka sebagai penyelamat perang dunia ke-2 . Padahal mereka turun di waktu-waktu terakhir. Kesopanan dan harga diri orang eropa membiarkan Amerika punya sifat seperti ini.

LiangYangAn 梁楊安

Lanjut Tompkins, perbedaan otak juga dapat mempengaruhi fungsi dasar tubuh. Contohnya, saat dihadapkan dengan adegan sadis penuh darah dalam film, detak jantung orang awam akan berdegup lebih cepat dan keras, napas terburu-buru, dan keringat dingin. Namun semua hal ini tidak berlaku bagi seorang psikopat. Ia malah akan semakin tenang. Aaron Kipnis, PhD. penulis The Midas Complex, berpendapat bahwa minimnya rasa takut dan penyesalan seorang psikopat dipengaruhi oleh lesi pada bagian otak yang bertanggung-jawab untuk rasa takut dan penghakiman, yang dikenal sebagai amigdala. Psikopat melakukan kejahatan dengan darah dingin. Mereka mendambakan kontrol dan impulsif, memiliki naluri predator, dan menyerang secara proaktif, bukan sebagai reaksi terhadap konfrontasi. Sebuah studi 2002 menemukan bahwa 93,3 persen dari kasus pembunuhan psikopat terjadi secara alami (artinya, kurang lebih rangkaian kejahatan tersebut sudah direncanakan dan dikalkulasikan sebelumnya).

Liam Then

Makasih Ko Yang an ,dapat info baru. Saya dulu pernah di kasih fotocopy buku yang mengupas tentang subconcious thinking oleh teman. Saya sangat kagum kepada riset-riset ilmuwan barat, ketertarikan mereka yang beragam dan fokus mereka waktu melakukan riset dan percobaan. Pernah saya baca seorang doktor melakukan 1000 pasang pemijahhan ikan cupang hanya untuk mengetahui persentase dan peluang genetic warna cupang diturunkan. Ada saja yang mereka teliti. Saya sering betanya kenapa. Sehingga ingat ungkapan yang sering di ucapkan ibu saya. Kalau ia menganggap saya melakukan hal yang tidak umum. " Ciak khak pa" ( Makan terlalu kenyang - tio ciu ) katanya. Orang barat banyak penelitian karena perutnya sudah kenyang, waktunya ada. Tak perlu pusing duit keperluan sehari-hari. Sehingga bisa fokus kepada penelitian. Begitu saya tebak. Hehehe.

Tags :
Kategori :

Terkait