Kera Slow

Selasa 07-06-2022,08:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Saya mencoba menggendongnya juga. Tidak mau. Ups. Ternyata mau. Ia bukan anak orang utan yang penakut.

Datuk Low pun mengajak ke kelompok burung. Ia terus bicara soal binatang. Dan binatang.

Ia sudah tahu soal perusahaan. Tidak perlu bertanya. Ia tentu hafal labanya tahun lalu saja Rp 30 triliun. Berarti laba Bayan dua kali lipat dari laba Adaro atau KPC–padahal produksinya hanya sekitar separo dari Adaro. Pun KPC.

"Betapa efisien Bayan," kata saya. Dalam hati saja. (*)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Durian Low

Jo Neka

Selamat pagi pembaca Disway..Terutama Agami Shanks.Saham anda sudah naik 110% apakah sudah membayar pajak hihii. Maaf saya cuma iri..Salam sehat jiwa raga dan dompet. Salam sehat juga buat pak Thamrin Dahlan. om Leong. mas Joko, cak Budi U. mbah Mars pak Pry pak Mirza.dan lain lain..

Nurkholis Marwanto

BYAN kalau tidak berupaya mendiversifikasi usahanya, bisa dipastikan harga sahamnya kembali membumi. Saat boom komoditas usai. O iya, kenapa Abah tidak cocok di pasar modal. Yang pertama Abah pekerja keras, yang karakternya berlainan dengan investor pasar modal. Yang kedua Abah bisa sabar Dalam segala hal, namun kurang sabar dalam investasi di dunia pasar modal. Yang diperlukan investasi di pasar modal adalah kesabaran: kesabaran dalam belajar dan sabar dalam menunggu momen harga luar biasa murahnya. Tidak ikut-ikutan pompomer, yang tiap hari memberikan rekomendasi jual beli. Tidak ada investasi yang imbal hasilnya lebih tinggi selain pasar modal. Tinggal menaruh uang, lupakan. Eh saat teringat uangnya sudah berlipat ganda. Biarkan manajemen perusahaan terbaik yang bekerja. Toh mereka digaji tinggi.

Johannes Kitono

Permintaan batubara dunia tetap tinggi itu bukti banyak negara di dunia yang bohong. Pemimpinnya bilang Green Energy tapi tetap beli dan pakai Batubara biar harga sudah tinggi. Harga saham batubara yang semakin tinggi di bursa tidak bisa bohong. Menurut pakar ekonomi Chatib Basri, harga komoditi yang tinggi akan berdampak Penyakit Belanda, yaitu saking enaknya ekspor komoditi Batubara akan terjadi degenerasi industri yang mempunyai nilai tambah tinggi. Dan harus hati hati mengelolanya krn komoditi Batubara tidak selamanya tinggi.

Ibnu Shonnan

Di mana-mana, begitulah durian. Orang yang mencium harum baunya. Bahkan tetangga terdekatnya, belum tentu ikut merasakan nikmatnya.

Gito Gati

Tiongkok dan rusia berusaha "menundukkan" barat yang dinilai selalu menggunakan standard ganda. Saya secara pribadi senang kalau tiongkok dan rusia mampu "menundukkan" barat. Tentu saya tdk berharap bahwa barat benar2 tunduk oleh kedua negeri "komunis" itu. Karena sdh menjadi hukum alam, dominasi selalu menghasilkan "meminjam istilah iwan fals" kesewenang-wenangan. Semoga dunia segera menjadi lebih baik.

Tags :
Kategori :

Terkait