Mbah Koplak: "Ayam di Negeri Singa mahal Brik" Jabrik:"Di sini, yang mahal ayam kampus Mbah" Mbah Koplak:"Kok tidak viral Brik ? Mengapa bisa mahal ?" Jabrik:"Katanya rasanya nendang Mbah. Kegemaran para bos dan para sultan" Mbah Koplak jadi penasaran. Ingin sekali mencoba. Sesampai rumah ia bilang ke bininya. Mbah Koplak:"Sesekali aku ingin mencicipi ayam kampus Bu. Nggak apa-apa harga mahal karena katanya rasanya spesial" Mbah Putri:" Apaaaaaaaaaa ? Tua bangka bau tanah mau macam-macam !!!!" (Plakkk Mbah Koplak ditampar istrinya) Mbah Koplak:"Salahku apa jal ?"
Yea A-ina
Pintar memainkan emosi publik singapur, membuat sustenir bernilai 1 T. Termasuk Temasek sebagai pemegang sahamnya. Di sudut dunia lain ada kembaran Benjamin, sebut saja bernama Den Jamin. Sama-sama pintar memainkan emosi, ia menjanjikan era start up yang digital-digitalan lah. Karena di kampung halaman Den Jamin warganya masih mudah gumunan sekaligus silau yang berbau digital, maka dalam waktu singkat investor berbondong-bondong beli sahamnya. Entah itu investor asing ataukah hanya investor kampung Den Jamin yang ganti baju jadi Asing. Selanjutnya nilai start upnya meroket dalam waktu sesingkat-singkatnya. Fenomena itu memancing perusahaan besar di kampung Ben Jamin memberikan pinjaman, dengan kelihaiannya Den Jamin menjamin bahwa pinjaman ini bisa dikonversi menjadi saham. Dari sinilah cerita bermula wkwkwk
Dian Gambar
Pernah lihat di IG ada driver ojol yang bangga karena udah beli saham perusahaan tempat mereka terdaftar sebagai Mitra. Dan kalau udah punya sahamnya tentu merasa juga sebagai pemiliknya meskipun hanya 0.0 sekian persen.
Agus Suryono
POSISI INDONESIA.. Kita tidak kekurangan pangan. Tetapi kia memang kelebihan orang makan..
Agus Suryono
JUMLAH KATA.. Disway hari ini.. Jumlah kata artikel Disway 8.000 kata. Jumlah kata komen dari para perusuh 12.000 kata. Sehingga kelak Wikipedia bisa menulis tentang Disway sebagai berikut: Disway adalah Catatan Harian Abah DI yang terbit tiap hari. Tiap jam 4 pagi. Penulis tetap artikel: Abah DI. Penulis tetap komen: Er Gham Johanes Kitono Lukman bin Saleh Priadi Satryana Liam Then Jonas Liang Yang An Bagus Aryo Sutikno Jimmy Marta YeA Ina Muin TV Komentator Spesialis Dan lain-lain Perkembangan terakhir, orang tidak hanya menunggu artikel utama Disway. Orang juga menunggu dengan tidak sabar, komentar dari para perusuh. Trend nya, menjadi komentator Disway akan menjadi profesi. Dan akan menghasilkan pendapatan yang bahkan lebih menjanjikan dibanding pendapatan dari profesi Youtuber. Hal itu sejalan dengan semakin banyaknya iklan yang menyertai Disway.
Yea A-ina
Profesi paling menggembirakan bila bagian dari hoby, nah…. kalau perusuh bisa menaikkan pemasang iklan, maka inilah kerjasama yang saling "menggembirakan" wkwkwk
Komentator Spesialis
Kalau soal urusan per ayaman, sebenarnya Indonesia ini jagonya memproduksi ayam. Ada buanyak perusahaan kelas besar yang punya fasilitas produksi dari hulu ke hilir seperti CP, JC, CFE, WJC dll. Saya pernah berkunjung ke salah satu dari mereka. Peternakan ayamnya ibarat tanpa manusia untuk mencegah penyakit ayam. Produksi dari pakan ayam, D0 sampai ayam, sampai makanan olahan per ayaman. Jutaan ekor per bulan. Itu belum menghitung peternakan ayam rakyat. Tapi tolong informasi ini dirahasiakan. Nanti diembat singapura pula ayamnya.
Nurkholis Marwanto
Singapura memang banyak uang. Tapi satu hal yang perlu diawasi, uangnya tidak boleh terus-terusan untuk reklamasi pantainya. Bisa-bisa luas Singapura menjadi 2 kali lipat sekarang. Tentu Indonesia yang akan dirugikan. Zona laut kita menyusut.
jobs 28