AMEG - Kepala UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Singosari, Isman Widodo mengungkapkan, menyasar 160 peserta program pelatihan keterampilan kerja tahun ini, Kamis (23/6/2022).
"Ada paket pelatihan yang harus kami lakukan pada tahun ini, untuk membekali kemampuan kerja. Sasarannya 160 peserta usia produktif untuk memberi keterampilan kerja sektor formal maupun informal," kata Isman Widodo, usai membuka pelatihan teknisi AC di Kepanjen, Kamis (23/6) siang.
Dikatakan, diklat yang diberikan rata-rata selama sebulan, dan dapat diselenggarakan di UPT BLK Singosari atau berbasis masyarakat dengan mobile training unit.
"Yang berbasis masyarakat dilakukan dengan mendatangi kelompok peserta. Tujuan pelatihan yang sektor informal seperti ini untuk juga membekali keinginan bekerja mandiri," jelasnya.
Menurut Isman, sejumlah 160 peserta ini adalah yang didukung pendanaan APBD Jawa Timur. Sementara itu, UPT BLK Singosari juga mendapatkan program pelatihan sebanyak 26 paket dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Ia mengungkapkan, anggaran setiap jenis pelatihan bisa sampai Rp 70 juta/paket. Terutama, untuk jenis pelatihan yang membutuhkan bahan yang mahal, seperti pada pelatihan bubut dan las.
"Tahun ini kami mencoba memfasilitasi peserta pelatihan berbasis masyarakat ini dengan mendatangi peserta. Semoga ada tambahan dukungan pendanaan dari pemerintah," harapnya.
Peserta pelatihan program BLK, lanjutnya, adalah mereka yang bukan pekerja formal. Sehingga, punya skill agar kompeten dan punya peluang di pasar kerja maupun wirausaha mandiri.
Akan tetapi, lanjut Isman, UPT BLK Singosari ini hanya memberi fasilitasi kemampuan teknis bagi calon peserta.
"Untuk peluang kerja maupun permodalan dan pengembangan usaha, bisa difasilitasi dinas lain terkait," pungkasnya.
Dalam acara pembukaan pelatihan tekinis AC di Kepanjen ini, hadir juga anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Jajuk Sulistyowati.
Kepada peserta, ia banyak memotivasi pentingnya keahlian kerja untuk menghadapi peluang kerja formal maupun wirausaha mandiri. (*)