Bechi Tidur

Rabu 20-07-2022,07:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Hulu dari terjadinya dor-doran di rumah Kadiv Propam yang mengakibatkan tewasnya Brigadir J adalah pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Ny. Sambo. Kalau benar polisi ingin mengusut kasus itu secara "Scientific Crime Investigation", yang pertama harus diperiksa adalah Ny. Sambo -- karena Brigadir J sudah tewas. Pemeriksaan harus menggunakan "Lie Detector" -- pendeteksi kebohongan -- yang bukan abal-abal. Dari pemeriksaan itu akan diketahui benar-tidaknya terjadi pelecehan seksual tersebut. Kalau, misalnya, Ny. Sambo mengalami ketakutan, perubahan emosional, dan perubahan fisiologis saat menjawab pertanyaan, bisa dipastikan ia bohong. Lie Detector yang biasa digunakan polisi, pasti dilengkapi dengan 4 sensor: "Pneumograph" yang dipasang di dada, untuk memonitor pernapasan; "Blood Pressure Cuff" yang dipasang di lengan atas, untuk memonitor tekanan darah; dan dua sensor "Galvanic Skin Resistance" yang dipasang di jari, untuk memonitor denyut nadi. Keempat sensor itu akan menunjukkan poligraf yang hanya bisa dibaca oleh ahli forensik kejiwaan. Setidaknya, begitulah yang saya baca dalam bukunya John J. Fay, "Contemporary Security Management". Seberapapun kuatnya seseorang, pasti tubuh dan sistem syarafnya akan menunjukkan reaksi yang tidak biasa bila ia berbohong.

adi ya adi

Dalam dunia investigasi jurnalistik utk kasus dalam negeri, abah dahlan mirip kochi Justin laksana sbg pundit sepakbola, seru, detail, ceplas ceplos, banyak benarnya, ga sungkan-sungkan membodoh2kan pelatih dan pemain tapi khusus utk komen klub bola luar negeri….. Klo klub/liga Indonesia kicep, ga brani komentari…. Takut d gruduk bonek, the jak, Bobotoh dll wkkkkkkk…

Agus Suryono

BISIK-BISIK KERAS.. Artinya, sama dengan: Teriak-teriak.., tapi pelan..

Muin TV

Sebulan yang lalu, ada seorang Kolonel TNI yang divonis penjara seumur hidup dan dipecat dari dinas TNI. Karena terbukti membunuh sepasang remaja. Nah,bagaimana dengan akhir sandiwara ini? Apakah akan ada yang dihukum seumur hidup dan dipecat dari Polri? Kita tunggu saja….

arif priyono

Tulisan abah sangat dangkal

Sistop Tanjung

Minimal ketidakjelasan kasus dor-doran masih belum jelas sampai wartawan yang tidak jelas menulis berita-berita tidak jelas yang bersumber dari ketidakjelasan. mudah2an rasa was-was dan kesedihan keluarga korban tidak semakin tidak jelas dan semoga ketidakjelasan yang ada bisa dinonaktifkan

Jimmy Marta

Satu bukti penting yg terlupa. Dalam konpers tentang peristiwa duren tiga pihak polri tidak menunjukkan foto bukti tembak2an. Bukankah disebut si ajudan brigpol J melepaskan 7 peluru..! Semuanya meleset dari target..! Artinya peluru nyasar sekitaran rumah. Karena tembak2an di dalam rumah. Pasti ada dinding, pintu, kaca atau apa saja yg bekas peluru. Dari semua berita yg ada, tak satupun yg mau menyelidiki atau akan mencari bukti bekas tembakan yg meleset ini. Logika nya, harusnya ini jadi point penting penyelidikan. Atau ini tidak penting..? Lupakan… anda terlalu polos..!

Jimmy Marta

Terserah yg lapor mau kapan melapor. Yg melapor datang atau polisi nya mendatangi itu urusan lain. Jika wartawan tidak mengetahui lapor melapor ini bisa dipahami. Karena anda tahu siapa yg melapor siapa yg menerima laporan. Sekian laporan..

Pryadi Satriana

Tags :
Kategori :

Terkait