Isteri Polisi Palembang Ketahuan Selingkuh, dalam Teori BAS

Senin 05-09-2022,12:57 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Djono W. Oesman

Hasilnya: Kelompok A tidak mengaku salah. Berbelit-belit. Menuduh orang lain mengajaknya selingkuh. Mencari aneka pembenaran. Bahkan, ada yang berbalik menyalahkan pasangan awal: "Mengapa kamu menghilang? Sehingga aku terpaksa cari pasangan lain."

Kelompok B, langsung mengakui salah. Meminta maaf. Dengan tulus. Berjanji tidak akan mengulangi salah lagi. Itu membuat pasangan awal terharu. Lantas, mereka berpelukan.

Kelompok A adalah BAS. Kelompok B adalah BIS.

Guilfoyle dalam disertasinya: "Individu dengan orientasi BAS cenderung tidak memperhatikan korbannya. Tidak sadar, sudah menyakiti orang lain. Bahkan, tidak peduli pada orang lain."

Individu BAS, adalah pembuat kesalahan, sekaligus ingin melindungi citra mereka sebagai orang tidak bersalah. Kompensasinya, mencari cara melimpahkan kesalahan kepada orang lain.

Sebab, individu BAS punya kekuasaan tinggi. Atau orang yang merasa punya kekuasaan tinggi. Menganggap orang lain rendah, yang selalu bisa dikontrol oleh BAS. Dengan cara apa pun.

Sebaliknya, BIS yang diinstruksikan, bahwa hidup manusia selalu terkait dengan orang lain, kapan pun di mana pun, maka langsung mengakui salah. Minta maaf.

Kesimpulan riset, Guilfolye mengatakan, setiap orang bisa berorientasi jadi BAS atau BIS. Terserah setiap individu. "Konsepnya seperti hasil riset tersebut," kata Guilfoyle.

Persis, seperti lagu Elton John di atas. Tak beda dengan kasus RP, terpaksa meminta maaf, walau sangat berat.

Kelompok musik Slank, pada 1990 membikin lagu bertajuk "Maafkan". Judulnya pendek, tapi mantap. Dalam irama slow rock. Menghentak, melengking tinggi. Menggambarkan penyesalan.

Penggalan lirik, pada reff, begini:

Maafkanlah aku… Acuhkan dirimu… Waktu pertama kali tersenyum padaku.

Maafkanlah aku… Jejali dirimu dengan segala kisah sumpah serapahku. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait