Siapa Membunuh Putri (19)

Rabu 21-09-2022,08:05 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

“Maaf, terlambat,” kata Inayah setelah mengucapkan salam. Dia ambil tempat duduk di sebelahku. Mata kami bertatapan. Ada cahaya bahagia di situ. Cahaya dari mata yang menyimpan perasaan menang.

“Ayo, makan, yuk,” Inayah menyendokkan nasi ke piring saya, lalu ke piringnya, kemudian memberikannya pada Suriyana. Saya seperti ingin keluar dari diriku sendiri dan memotret diriku sendiri, pengin melihat bagaimana persisnya keadaan diriku saat itu.

Perasaanku hanya kacau, terkejut, bahagia, kosong, malu, macam-macam, bertukar-tukar. Dua perempuan di samping dan di hadapanku inilah penyebabnya. Mereka terus saja bicara, ramah dan hangat, entah membincangkan apa. Aku melampiaskan dengan mengunyah lahap-lahap apa saja yang masuk ke mulut saya. (Hasan Aspahani-Besambung)

Tags :
Kategori :

Terkait