Erika menirukan Fahri: "Aku dipukuli diam saja, aku diolok-olok juga tidak melawan."
Dari ringkasan itu bisa disimpulkan: Keluarga Fahri broken home. Ia pernah dibully. Motif pembunuhan berdasar pengakuan tersangka: Irrasional.
Dalam kriminologi, anak membunuh ortu disebut Patrisida (Parricide). Parricide, kata dari Bahasa Latin artinya pembunuhan kerabat dekat.
Dr Joni E. Johnston dalam makalah ilmiah bertajuk "What Kind of Son Kills His Dad?" dipublikasi di Psychology Today, 17 Mei 2022, mengutip data Federal Bureau of Investigation (FBI) tentang Parricide di Amerika Serikat. Begini:
Per akhir 2016, tercatat 15.129 korban pembunuhan di Amerika Serikat (di 50 negara bagian plus Washington DC). Dari jumlah itu 355 kasus Parricide. Rincian korban: 169 anak bunuh ibu, 186 anak bunuh ayah.
Dengan kata lain, sekitar 2,3 persen dari pembunuhan di sana, adalah Parricide. Sekitar 92 persen pembunuh Parricide dari jumlah tersebut dilakukan anak laki. Di Indonesia belum ada riset soal ini.
Dr Joni E. Johnston (perempuan) adalah psikolog forensik berlisensi, dan penyelidik swasta bidang pembunuhan. Fokus di pelaku anak-anak dan remaja.
Di makalahnya itu, Dr Johnston mengutip pembunuhan menghebohkan di Desa Zumbro Falls, Kabupaten Wabasha, negara bagian Minnesota, AS.
Jumat, 5 Maret 2021, warga desa tersebut, Edward Riley (73) ditemukan tewas di bagasi mobilnya, di rumahnya. Orang pertama yang mengetahui jasad Riley adalah isterinya.
Istri korban kepada polisi menceritakan, bahwa hari itu dia pulang dari menjalankan tugas di peternakan keluarga, mendapati mobil mereka diparkir di lokasi tidak biasa di dekat rumah. Dia lalu memeriksa.
Di bagasi, dia menemukan tubuh Riley berlumuran darah. Di dekat mobil ada seember tanah dan cangkul. Putranya, James Edward Riley (46) tidak ada di rumah. Ny Riley menelepon 911, lalu rombongan polisi tiba di TKP.
Polisi menyatakan, Edward Riley sudah meninggal. Akibat pembunuhan.
Dugaan awal, pelakunya anak korban, yakni James Edward Riley (biar gampang dipanggil James, bapaknya dipanggil Edward). Polisi memburu James, ditangkap, diinterogasi tidak mengaku.
Polisi menunjukkan beberapa bukti ke tersangka. Antara lain bercak darah di sepatu James, identik dengan darah ayahnya. Dan, sidik jari James di cangkul, serta di banyak titik di mobil.
Akhirnya, James mengaku. Diawali memukul belakang kepala Edward dengan palu. Sekali pukul, Edward tumbang. Lantas dada Edward ditusuk pisau berkali-kali. Sampai jebol.
Ia berencana mengubur ayahnya, tapi keburu ibunya pulang. Ia menyelinap di sekitar rumah (tanpa terlihat ibunya), lantas kabur.