AMEG - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membuka posko pusat informasi Tragedi Stadion Kanjuruhan.
Posko tersebut dibuka di halaman Balai Kota Malang sejak Minggu (2/10/2022) dan rencananya akan dibuka selama 24 jam.
Sampai dengan Minggu (2/10/2022), pukul 13.00 WIB di lokasi posko sudah ada 5 aduan keluarga yang mengaku kehilangan sanak familinya pada waktu menonton Arema FC vs Persebaya di Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) tadi malam.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang, Habibah mengatakan, posko ini siap menerima pengaduan masyarakat Kota Malang terkait Tragedi Kanjuruhan.
"Silahkan laporkan ke kami, apabila ada sanak keluarga di rumah belum ada yang pulang ke rumah. Saat ini data-data masih terus kita himpun, kita buka posko sampai 24 jam,” jelasnya
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Drs Prayitno MM menyatakan, BPBD Kota Malang diminta oleh walikota bersinergi dengan Dinkes, PMI dan relawan untuk memverifikasi dan melacak data data warga yang merasa kehilangan familinya pada saat kejadian di Stadion Kanjuruhan.
"Kita juga menginstruksikan kepada RT, RW, lurah dan camat untuk melaporkan bilamana ada setiap warga yang merasa kehilangan sanak familinya," tuturnya.
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, diadakannya Posko Krisis Center Aremania dilakukan karena masih banyaknya korban yang telah dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) tanpa identitas.
“Posko itu untuk melayani masyarakat, sekaligus membantu kerabat kita jikalau sampai malam hari ini belum pulang. Karena banyak korban yang belum terinditefikasi karena tidak memegang identitas,” pungkasnya (*)