Genosida di Kanjuruhan dengan Gas Air Mata, Menangislah Indonesia

Senin 03-10-2022,21:19 WIB
Reporter : amegid
Editor : amegid

Terlalu kecil pula memvonis dengan "berhenti bermain bola"

Sungguh 1 nyawa sekalipun tidak sebanding dengan euforia pecinta sepakbola itu !

Harusnya kematian ratusan orang dalam waktu hampir bersamaan di tempat (locus) yang sama sudah layak menjadi peristiwa pelanggaran HAM berat. Ini harus diambil alih secara tegas dan lugas oleh negara !

"Sungguh saya ikhlas lahir dan batin tidak akan ngurus sepakbola lagi jika itu sudah impas dengan duka dan air mata keluarga korban tragedi kemanusiaan itu. Gak dadi pengurus PSSI, gak _pathek'en, jika sepakbola yang mestinya hiburan berubah jadi kuburan !" tutur Haruna

"Ojok dibanding-bandingke, dengan kerusuhan di Inggris, tragedi Heysel, dengan kerusuhan antar supporter di Peru, dengan kerusuhan antar supporter Persib vs Persija, bahkan kerusuhan atau bentrok antar suporter di belahan dunia yang lain.

Sekali lagi ini bukan peristiwa sepakbola, bukan juga kerusuhan supporter vs holigan, tapi lebih tepatnya rakyat vs polisi. Ini peristiwa kemanusiaan, ini "pembantaian" massal, ini pelanggaran HAM berat. Ini GENOSIDA !" tegas Haruna Ketua Pengda PSSI Jatim 2005-2010. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler