Tombol reply saya di non aktifkan admin. Tidak apa-apa. Kalau mau blokir IP. Ini saya masuk pke vpn hehe. Nanti saya masuk sore ganti email.
Fa Za
Cara cepat mengurai benang kusut adalah pake gunting dengan memotongnya
Fa Za
Semua orang mendukung lesti kejora yg menjadi korban kdrt, dan semua orang mengecam rizky billar. Dan saat lesti akhirnya berdamai dengan rizky, penontonpun kecewa… begitulah. Namanya jg komentator
Otong Sutisna
Hai….para raider moge jangan kau sombong, baru naik motor sebulan sekali bahkan mungkin setahun sekali dah sombong….lihat nih aku setiap hari kelilingi jalanan siap panas dan kehujanan sebagai ojol ga sombong kok …..salam satu aspal
Mirza Mirwan
Pagi tadi saya mengikuti pidato laporan Xi Jinping di pembukaan Kongres Nasional PKT ke-20. Ini kongres partai, memang, bukan sidang umum MPR yang pesertanya nanti hampir 3000 orang. Tetapi satu hal yang saya salut, semua peserta (yang mengenakan masker berwarna seragam: biru muda) nampak memperhatikan dengan seksama saat Xi pidato. Di kita, sidang paripurna DPR saja yang hadir sekadar kuorum. Itupun kuorum berdasarkan daftar hadir, bukan kehadiran secara fisik di ruang sidang. Udah gitu, banyak yang sibuk main ponsel atau molor. Mbelgedhes tenan! Ketika Xi Jinping memasuki ruang sidang tadi, ia disambut tepuk tangan beraturan dari 2300-an peserta sidang: plok…plok, plok…plok, plok…plok, …. Xi terlihat tersenyum seraya mengangguk-angguk ke arah peserta yang berdiri sambil tepuk tangan. Tidak nampak kesan angker blas. "To build a modern socialist country in all respects, we must first, and foremost, pursue high-quality development," kata Xi Jinping yang berbicara dalam bahasa Mandarin -- yang saya kutip itu versi penerjemahnya. "China will make sure that the implementation of the strategy to expand domestic demand is intergrated with the efforts, to deepen supply-side structural reform. Effort will be made to boost dinamism and reliability of the domestic economy while engaging at a higher level in the global economy," kata Xi. Cukup panjang pidato Xi tadi. Herannya, ya itu tadi, tidak ada peserta kongres yang sibuk main ponsel atau molor.
Mirza Mirwan
Gedung kebesaran rakyat. Itu yang ditulis Pak Di tentang gedung tempat diselenggarakannya Konggres PKT ke-20. Nama resminya -- Bung Budi Utomo bisa menuliskannya dalam aksara Hanshi -- Rénmín Dàhùitáng. Great Hall of the People. Balai Agung Rakyat. Itu adalah gedung warisan Mao Zedong. Dibangun secara maraton dengan memobilisasi rakyat untuk kerja-bakti. Tanpa bayaran. Kelar hanya dalam waktu 10 bulan (1958/1959). Gedung itu punya puluhan ruang sidang. Salah satunya yang terlihat di foto utama CHD hari ini. Tapi jangan salah, foto itu hanya memperlihatkan bagian depan panggung. Kapasitas ruang sidang itu 10.000 tempat duduk. Pembaca yang pernah ke Beijing dan melintasi Tiananmen pasti tahu gedung itu. Ada di sebelah barat Tiananmen, sementara di sebelah timur ada Gedung Museum Nasional Sejarah Tiongkok. Di Balai Agung Rakyat itu pula tahun depan digelar SU MPR Tiongkok.
Chei Samen
Anak ayam udah berlari / Anak itik berenang di kali / Modal bisa dicari / Minjam duluan sama Pak DI.
Mr P
Ku lihat kadal dekat padi / Hati sebel hati sebel / Pinjam modal dari Pak DI?/ Imposibel imposibel/
Leong putu