Wacana pencapresan PDI-P, unik. FX Rudy mendukung Ganjar Pranowo, diperingati keras. Sebaliknya, pencetus Dewan Kolonel pendukung Puan Maharani, juga ditegur keras. Terus, PDI-P maunya mencapreskan siapa?
***
BAHWA, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri bakal menampilkan Puan Maharani, jelas terbaca publik. Sudah lama. Meskipun Mega belum mengatakan ke publik.
Maka, Ketua DPC PDI-P Solo, FX Hadi Rudyatmo (FX Rudy), diperingati keras PDI-P. Karena, mendukung kader PDI-P, Ganjar Pranowo, jadi capres.
FX Rudy dan Ganjar sama-sama dipanggil, dimintai klarifikasi ke Kantor DPP PDI-P, Rabu, 26 Oktober 2022. Keduanya sama-sama disanksi. Tapi, sanksi terhadap Rudy lebih keras.
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P, Komarudin Watubun kepada pers, Rabu, 26 Oktober 2022, mengatakan:
"Karena Pak Rudy ini adalah kader senior, maka tentu sanksi juga harus lebih berat. Karena itu kita jatuhkan sanksi peringatan keras dan terakhir pada saudara FX Rudyatmo."
Komarudin: Rudy terbukti melanggar keputusan kongres V PDI-P bahwa pencapresan kewenangan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri. Semua kader harus ikuti itu.
Sebelumnya, Rudy menyebut, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, laku untuk Pilpres 2024. Menurutnya, sejumlah partai mendukung Ganjar. Partai Amanat Nasional (PAN) Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sebelumnya lagi, muncul Dewan Kolonel.
Pada Juni 2022, sejumlah anggota Fraksi PDI-P DPR RI Komisi I sampai XI, membentuk Dewan Kolonel. Diinisiasi Johan Budi Sapto Pribowo. Mendukung Puan Maharani jadi capres.
Alamak… Ternyata, pencetus dan pendukung Dewan Kolonel juga ditegur keras. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Minggu, 23 Oktober 2022, mengatakan:
"Partai menegaskan disiplin partai dan semua terkait capres cawapres. Arahan Ibu Ketua Umum, jelas. Jangan grasa grusu. Sabar dan pasti pada waktu yang tepat. Momentum sesuai suasana kebatinan rakyat. Ibu Mega akan umumkan capres cawapres."
Jadi, PDI-P bakal mencapreskan siapa, dong? Apakah anggapan publik bahwa Megawati bakal menampilkan Puan, tidak akan terjadi? Tapi, anggapan ke situ begitu kuat. Semua ortu pasti mengutamakan anak.
Craig Howard Kinsley dan Kelly G. Lambert dalam buku mereka, "The Maternal Brain" (2006) menyatakan, semua wanita, ketika ia melahirkan anak, maka terbentuk instink keibuan di otak.
"Begitu seorang wanita melahirkan pertama kali, terbentuk masa transisi di otak, dari masa wanita biasa menjadi ibu. Terjadi adaptasi neurobiologis untuk memenuhi tuntutan kodrati, yang ditunggu-tunggu oleh anak."