Bahagia Sejahtera

Rabu 22-02-2023,05:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Warung Faiz

Oh ternyata sekarang gitu yach.. Karyawan perusahaan atau pegawai pemerintahan sekarang di sekolahkan lagi di corpu masing2… Tujuannya utk memecahkan masalah yg berat2… Beda dgn saya,yg sering saya sekolahkan justru sertipikat tanah… Sudah lulus berapa kali tapi kok sepertinya tak pintar2… Sekarang merengek rengek minta sekolahin lg…

Komentator Spesialis

Karena perusahaan saya perusahaan Engineering. Tidak high tech high te h amat. Jadi kami lebih memilih lulusan SMK saja. Mentok mentoknya Poltek. Mereka gaji nggak terlalu minta tinggi tinggi, tapi kerja lapangan bisa. Beda dengan lulusan PT yang gaji minta tinggi, praktek kerja lapangan nggak pengalaman.

mz arifinuz

Hakim=wakil Tuhan? Wakil= yg diserahi segala urusan. Semua manusia= pengganti (kholiifah) Tuhan. Tugas pengganti Tuhan, adalah melaksanakan petunjuk2 Tuhan. Yg melanggar, ada risiko nya. Hakim diberi wewenang untuk mutuskan benar/salah, hukuman bagi yg salah. Yg benar diberi hadiah apa?

Amat K.

Lanjut ke testis lagi. Jadi, sejarahnya, testimoni itu sumpah kesatria para perwira Romawi di hadapan kaisar dengan mempertaruhkan testis. Testis itulah simbol kejantanan. Semua yang memiliki testis harusnya tampil berani dengan terjun ke medan perang. Yang bertestis tapi tidak berani, lari dari peperangan, potong saja tititnya, hancurkan, gak guna. Apa bedanya dengan perempuan yang tidak punya titit. Karena perempuan tidak bertitit, mereka tidak diwajibkan terjun ke medan perang. Jadi ingat dalam pergaulan dulu di kampung. Lelaki tak boleh penakut karena punya titit. Itu kejantananmu, senjatamu untung berperang. Wkwkwk

Amat K.

Mengapa saksi harus dua? Karena ada asas "unnus testis nullus testis" 'satu saksi bukan saksi'. Hebat juga ya para pemikir zaman dulu. Terinspirasi dari biji bergantung yang dua itu, jadilah asas hukum. Ada apa dengan dua? Dua kaki, dua tangan, dua mata, dua telinga, dua lubang hidung, dua biji bergantung, dua gunung. Ahhh saya mau merenungi semua dua itu dulu. Ada apa hikmah di baliknya?

Mirza Mirwan

Yang di maksud Bung Denik, mungkin "Darul Arqam", sistem pengkaderan dalam Ikatatan Mahasiswa Muhammadiyah. Juga Pemuda Muhammadiyah. Darul Arqam memang mengemban misi seperti corpu itu, "a strategic tool designed to assist its parent organization in achieving its mission by conducting activities that cultivate individual and organizational learning, knowledge, and wisdom." -- suatu alat strategis yang dirancang untuk membantu organisasi induknya dalam mencapai misinya dengan melakukan kegiatan yang menumbuhkan pembelajaran, pengetahuan, dan kebijaksanaan individual dan organisasi. Saya tahu tentang Darul Arqam karena pernah menjadi Ketua Pengurus Cabang

bagus aryo sutikno

Aryo mBediun Corporate University. Kegiatannya mengentaskan kemiskinan. Salah satu aksinya, kéré munggah balé, sayur rebung bumbu gule. Jadi masio kuli minimal paham metaverse. Aksi kedua, nasi pecel srondhéng rawon. Jadi masio makelar sepeda motor minimal paham bursa efek sekunder. Mohon doa'nya, semoga aksi gethuk bersanding dengan sate tak diperkusi kaum berdasi. Soalnya gethuknya thelo bersanding dengan sate tahu. Walau cuman marbot masjid tapi paham dunia cryptho. #peace

ACEP YULIUS HAMDANI

Alhamdulillah, meski tidak terlalu diharapkan hasilnya, mudah-mudahan dengan program Corpu di Mahkamah Agung semua hakim bisa paham mana yang menjadi kepentingan bangsa dan negara mana kepentingan pribadi dan golongan Tidak ada yang salah dengan kepentingan pribadi maupun golongan, yang sering salah adalah aplikasinya serta dengan menyamarkan dengan kepentngan Bangsa dan Negara Tidak mudah membentuk karakter Pancasilais yang berdasarkan SILA-SILA dalam pancasila, karena setiap individu mempunyai interpretasi . Hakim ? salah satu yang rada sulit diprediksi kadang bening bercahaya kadang bercaya tapi dengan warna yang menyilaukan dirinya maupun olrang lain. Hati-hati terpeleset… sekang masih musim hujan…..

Tags :
Kategori :

Terkait