Edukasi Satwa

Edukasi Satwa

JIKA berinvestasi di Kota Wisata Batu (KWB) tidak boleh ada yang rugi. Begitulah komitmen saya untuk menarik pengusaha berinvestasi di Batu. 

Satu lagi komitmen saya, warga masyarakat lokal  bisa ikut menikmati. Gagasan  itu saya ungkapkan saat diskusi omong-omong gayeng dengan 5 orang sahabat yang ingin membangun wahana wisata satwa di KWB. 

Wisata satwa untuk  menambah wahana yang sudah ada setelah Batu Night Spectacular (BNS). Ini sebuah ide yang sangat luar biasa. Di awal-awal saya memimpin KWB. Sempat  ada keraguan dalam pikiran saya.  Saya terbayang kebun binatang yang ada dan pernah saya lihat, membosankan.

Penjelasan konsep sangat detil.  Konsepnya berbeda dari  wahana yang pernah ada. Yang akan dibangun, museum satwa digabungkan screet zoo dan khusus satwa unggas. 

Semakin malam, pembahasan  destinasi wisata baru semakin hangat. Camilan roti bakar dan mie rebus Pak Yunus tersaji di gazebo rumah dinas. Diskusi terasa luar biasa.

Batu Secreet Zoo Jatim Park 2 (istimewa)

Tak terbayangkan,  semua satwa nantinya diimpor dari berbagai negara dunia dengan administrasi khusus. Angkutan super jumbo, ada yang dikirim dengan pesawat. Sudah jelas, investasinya cukup besar dan mahal. Pada hal KWB belum menjadi ikon wisata, saat itu. Tapi ada pengusaha yang berani tanam modal. 

Pertanyaannya, jika wahana sudah beroperasi apa bisa menarik wisatawan datang? Saya tidak Ingin pelaku usaha apapun  di KWB rugi. Semua harus untung. Komitmen saya mengajak peran swasta berinvestasi dan para pelaku merasa nyaman. 

Investor harus untung, oke. Bagaimana warga masyarakat sekitar juga bisa merasakan untung. Untuk itu saya ingin wahana ada nilai edukasi, ada perlindungan satwa, ada fasilitas rumah sakit satwa. Bikin lapangan kerja baru dan kebutuhan makan satwa melibatkan hasil pertanian  petani lokal. Kebutuhan buah, sayur, daging, dibeli dari warga sekitar. Sudah jelas, ekonomi rakyat akan berputar. 

Diskusi berikutnya soal waktu. Kapan akan mulai dibangun konsep  edukasi satwa dan butuh waktu berapa lama? Di luar dugaan, sahabat saya menjanjikan hanya butuh waktu 7 bulan. Termasuk mengisi semua properti.  Sebuah MAHAKARYA bagi masyarakat KWB. Konsep wisata edukasi yang bisa  melibatkan seniman, petani, banyak tenaga kerja dan bangunan pun artistik.

Hanya semalam obrolan dan diskusi membangun obyek wisata baru. Tidak ada kajian  berbelit. Tidak  bertele-tele, deal. Yang saya tekankan adalah  kepercayaan,  tanggung jawab dan komitmen. Hal inilah yang diajarkan oleh ayah saya, Ebes! Obrolan gayeng malam itu  berakhir pukul 02.00, dini hari. Itulah komitmen dan begadang malam minggu!

Semarang, 17 Mei 202.

Sahabat ER.

Sumber: