Tumbangkan Barbara Dulu, Yang Lain Gampang
Pemkot menyiapkan Rp 20 miliar untuk membebaskan wisma-wisma di Jarak-Dolly pascadeklarasi penutupan, 18 Juni 2014. Wisma Barbara yang dirintis Tante Dolly berhasil ditebus paling awal. Gedung yang menjadi cikal bakal lokalisasi itu tamat duluan.
***
AMEG - Gedung putih setinggi enam lantai di Gang Dolly itu paling mencolok dibanding wisma yang lain. Wisma Putri Lestari yang ditempati Pesantren JeHa, tak ada apa-apanya.
Itulah Wisma New Barbara yang dikuasai Saka atau Sakak. Bangunannya yang didesain modern itu menenggelamkan citra wisma lain yang sudah berumur.
Saka tak main-main menginvestasikan duitnya. New Barbara bak “monumen” baru di Dolly. Pembangunannya jadi simbol perlawanan saat pemkot mengumumkan rencana penutupan semua lokalisasi di Surabaya.
Begitu wisma itu berdiri, seluruh pekerja seks komersial (PSK) paling cantik berkumpul di sana. Ia menyeleksi 185 pelacur terbaik dari enam wisma yang ia kuasai. Maka New Barbara jadi simbol kekuatan baru industri seks di Dolly. Ia ingin menunjukkan bahwa Dolly belum habis. Masih sangat berpotensi dan menghasilkan.
Namun hari yang dijanjikan pemkot itu tiba juga. Penutupan Lokalisasi Jarak-Dolly dideklarasikan di Islamic Centre pada 18 Juni 2014.
Terjadi perlawanan dari Front Pekerja Lokalisasi (FPL) sehari setelahnya. Mereka meminta semua wisma tidak terpengaruh dengan deklarasi yang menghadirkan Mensos Salim Segaf Al Jufri itu.
Semua wisma ngotot tetap buka. Lampu-lampu dan musik dangdut koplo dinyalakan di semua wisma sebagai simbol penolakan hasil deklarasi.
Tapi Saka menghilang. Seluruh wisma yang ia kuasai tutup. Mulai muncul desas-desus bahwa Saka telah takluk di tangan Pemkot Surabaya. Seluruh Wisma miliknya akan dijual.
FPL menganggap itu sebuah ancaman besar. New Barbara yang sudah telanjur jadi “monumen” baru itu jangan sampai jatuh ke tangan pemerintah. New Barbara telanjur jadi benteng utama untuk mempertahankan Dolly. Jika yang besar sudah tunduk pada pemerintah, maka yang kecil jadi urusan gampang.
Sehari setelah deklarasi penutupan, pegawai Saka mulai mengosongkan semua perabotan dalam wisma. Televisi, AC, kulkas, meja, hingga kursi diangkut truk.
Pada 20 Juni 2014, pria paling dicari di Jarak-Dolly itu akhirnya muncul ke Kantor Koramil 0832/1 Sawahan. Ia mengantarkan PSK mengambil uang kompensasi dari pemerintah.
Saka juga dapat. Setiap satu wisma yang ditutup, ia dapat Rp 5 juta. Karena ia punya enam wisma, siang itu ia membawa pulang uang Rp 30 juta. Angka itu sebenarnya relatif kecil baginya. Duit segitu bisa didapatkan dalam satu malam.
Namun uang yang lebih besar sudah menanti di Balai Kota Surabaya. Wali Kota Tri Rismaharini sudah mengumumkan bahwa pemkot sudah sepakat membeli New Barbara Rp 9 miliar.
Sumber: