Jauhkan Anak dari Rokok, Perangi Narkoba Sejak Dini
AMEG - Merokok adalah habit buruk. Tak hanya berdampak pada perokok aktif. Tapi juga ke perokok pasif. Termasuk anak, yang karena faktor lingkungan bisa menjadi perokok pasif.
Apalagi narkoba. Jelas sangat berbahaya bagi anak. Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pun ambil bagian. Melalui program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) melakukan edukasi kepada anak di Dusun Ngrangi.
Modelnya serupa dengan penyuluhan. Interaktif dengan peserta. Bagi mahasiswa giat ini pengganti Kuliah Kerja Nyata (KKN). Tema yang diusung Bahaya Narkoba dan Merokok.
Faris Rizal Andardi ST MT sebagai Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Mahasiswa PMM UMM Kelompok 77 gelombang ke-4 ini.Berdasarkan evaluasi yang disampaikan Sabtu (22/5/2021) anak-anak sangat antusias mengikutinya.
Mereka mendengarkan dan bertanya mengenai penyuluhan bahaya narkoba dan merokok. Anak-anak dusun Ngrangin mendapatkan bekal ilmu dari Mahasiswa UMM.
Kilas balik pelaksanaannya, 19 April 2021 pukul 10.00. Anak-anak Dusun Ngrangin mengenakan pakaian bebas rapi.
Duduk lesehan di gedung serba guna dusun setempat. Mengikuti penyuluhan.
Membahas mengenai apa itu narkoba dan merokok. Bahaya dari penggunaan narkoba dan merokok itu seperti apa, serta memberikan pengetahuan mengenai ciri ciri anak yang terkena narkoba. Ini sebagai salah satu cara agar anak terhindar dari penggunaan barang terlarang ini sejak dini.
Wajib memilih lingkungan pergaulan yang baik. Gunakan waktu luang untuk bersantai bersama keluarga, belajar, berolahraga ataupun melakukan kegiatan positif lainnya. Itu tips lainnya.
Langkah pencegahan di usia dini mutlak harus dilakukan. Agar dapat mengedukasi anak mengenai bahayanya terjerumus dalam penyalahan penggunaan barang berbahaya. Salah satu yang paling konkret adalah menggencarkan kegiatan penyuluhan bahaya narkoba bagi para pelajar di usia dini. Bahkan di kalangan pelajar tingkat sekolah dasar.
Niken Nendy, koordinator kelompok PMM UMM diskusi interaktif.
“Sudah dengar tentang narkoba belum?”, tanyanya pada anak-anak. Anak-anak langsung menjawab dengan kompak.
”Sudahhhh”.
Meski demikian, anak-anak hanya sekedar tahu. Tapi bukan berarti menghindarkan dari ancaman narkoba. Lantaran saat ini, makin sulit dikenali pelakunya. Apalagi para pengedar makin lihai.
Sumber: