Jack Ma Mundur dari Hupan University
AMEG - Hupan University yang didirikan pada 2015 memang lahir dari cita-cita besar seorang Jack Ma. Lembaga pendidikan bisnis yang elite itu muncul saat harga saham di Tiongkok sedang fluktuatif. Tahun lalu, The Economist menulis bahwa Hupan University punya spirit yang sama dengan Harvard Business School yang lahir pada 1907 di tengah-tengah kepanikan dunia perbankan.
Selama hampir enam tahun, Hupan University menyalakan harapan. Sekolah bisnis itu dipandang sebagai tempat mendidik calon-calon pelaku ekonomi masa depan di Tiongkok. Terutama karena pendirinya dikenal sebagai salah satu entrepreneur Tiongkok yang flamboyan.
Tetapi, bulan madu Jack Ma dengan pemerintah Tiongkok memang harus berakhir. Beijing ’’mulai’’ membatasi langkah inovatif—dan ekspansif—Jack Ma. Ia dipandang menyalahi aturan monopoli ketika bisnis e-commerce-nya, mulai mengepakkan bisnis ke banyak bidang.
Awal bulan ini, giliran sekolah yang didirikan di Hangzhou, tempat kelahiran Jack Ma, itu yang diutik-utik. Pemerintah melarang ’’universitas’’ itu memakai nama universitas. Karena, ia ’’sekadar’’ tempat kursus. Karena itu, kampus tersebut mengubah namanya dan mulai mengganti kurikulumnya. Bulan lalu, Hupan juga diminta untuk menunda penerimaan murid baru.
Dilansir Financial Times, tekanan demi tekanan yang diterima Jack Ma itu adalah upaya Beijing untuk mengecilkan pengaruh Jack Ma di Tiongkok. Hingga akhirnya, menurut Agence France-Presse, Ma mundur dari universitas tersebut. Ia tidak akan lagi masuk dalam jajaran petinggi kampus itu.
Salah satu orang dekat Ma mengatakan bahwa civitas academica Hupan sudah menjelma menjadi komunitas elite. ’’Itu yang menyebabkannya menjadi target pemerintah,’’ ucapnya.
Sejumlah video viral di Tiongkok menunjukkan para pekerja dengan alat las sedang mencopot papan nama Hupan University.
Hubungan Jack Ma dan pemerintah Tiongkok memang sedang tidak baik-baik saja. Bulan lalu, Alibaba didenda sebesar 18,2 miliar Yuan. Lalu, Ant Financial, lini bisnis finansialnya, juga harus merombak struktur bisnisnya.
Nah, yang ditengarai membuat pemerintah berang adalah pidato Ma pada Oktober 2020. Ketika itu, mantan guru sekolah itu mengkritik institusi finansial Tiongkok yang dinilainya ketinggalan zaman. (*)
Sumber: