Bawaslu RI Luncurkan Kerawanan Pemilihan 2024

Bawaslu RI Luncurkan Kerawanan Pemilihan 2024

provinsi kategori rawan tinggi--

JAKARTA, AMEG.ID - Bawaslu Indonesia luncurkan pemetaan kerawanan Pemilihan Serentak 2024 untuk tahapan pencalonan kampanye / dan pungut hitung.

Bawaslu Republik Indonesia meluncurkan pemetaan kerawanan Pemilihan Serentak 2024 untuk tahapan pencalonan, kampanye dan pungut hitung, pada Senin (26/08/2024) di Jakarta.

Anggota Republik Indonesia, Lolly Suhenty memaparkan 5 provinsi dengan kategori rawan tinggi.

“Ada 5 provinsi yang rawan tinggi. Antara lain Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. 28 provinsi masuk rawan sedang dan 4 provinsi rawan rendah,” ungkapnya

“Netralitas aparatur pemilihan dan penyelenggara, politik uang, polarisasi masyarakat, penggunaan media sosial untuk kontestasi, keserentakan pemilu dan pemilihan, keamanan, kompetensi penyelenggara ad hoc, hak memilih dan dipilih, layanan kepada pemilih, bencana alam dan distribusi logistik, perselisihan hasil pemilihan, dan kebijakan pemilihan yang berubah,” pungkasnya

Sementara untuk tingkat Kabupaten, terdapat 84 Kabupaten/Kota yang rawan tinggi. Dari jumlah tersebut, 6 Kabupaten/Kota di Jatim masuk rawan tinggi antara lain, Kabupaten Malang, Kabupaten Bangkalan, Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Blitar.

Bawaslu Pacitan Luncurkan Pemetaan ...

Mengutip AMEG kata Anggota Republik Indonesia - Lolly Suhenty ada 5 provinsi dengan kategori rawan tinggi seperti NTT Kaltim Jatim Sulsel dan Sulteng.

“Netralitas aparatur pemilihan dan penyelenggara, politik uang, polarisasi masyarakat, penggunaan media sosial untuk kontestasi, keserentakan pemilu dan pemilihan, keamanan, kompetensi penyelenggara ad hoc, hak memilih dan dipilih, layanan kepada pemilih, bencana alam dan distribusi logistik, perselisihan hasil pemilihan, dan kebijakan pemilihan yang berubah,” pungkasnya

 

Lolly menambahkan untuk tingkat Kabupaten atau Kota yang punya kerawanan tinggi total 84. Diantaranya itu ada Kota Malang dan Kabupaten Malang.

“Ada 5 provinsi yang rawan tinggi. Antara lain Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. 28 provinsi masuk rawan sedang dan 4 provinsi rawan rendah,” ungkapnya.

Sementara untuk tingkat Kabupaten, terdapat 84 Kabupaten/Kota yang rawan tinggi. Dari jumlah tersebut, 6 Kabupaten/Kota di Jatim masuk rawan tinggi antara lain, Kabupaten Malang, Kabupaten Bangkalan, Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Blitar.

Sumber: