Ada Potensi Hujan DIi Sejumlah Wilayah Indonesia

Ada Potensi Hujan DIi Sejumlah Wilayah Indonesia

ilustrasi.Prospek Cuaca--

JAKARTA, AMEG.ID - BMKG memprediksi untuk Prospek Cuaca Mingguan Periode 27 Agustus hingga 2 September 2024 hujan deras dan angin kencang potensial melanda daerah utara dan timur Indonesia.

"Wilayah selatan Indonesia, termasuk pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, saat ini masih mengalami musim kemarau dengan dominasi cuaca cerah hingga berawan," kata BMKG dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 27 Agustus hingga 2 September.

"Meskipun demikian, dalam sepekan ke depan terdapat peningkatan potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia bagian tengah dan utara, yang meliputi sebagian Sumatra bagian Utara hingga Tengah, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua," lanjut pernyataan itu.
BMKG Peringatkan Potensi Hujan di ...

Dirincikan sejumlah wilayah yang berpotensi hujan sepekan kedepan diantaranya Sumatera bagian Utara hingga Tengah Kalimantan Sulawesi Maluku Utara dan Papua.

BMKG menyebut peningkatan potensi hujan ini dipengaruhi oleh sejumlah aktivitas fenomena cuaca global dan lokal. Berikut rinciannya:

Pertama, Madden Julian Oscillation (MJO). Fenomena berupa gerombolan awan yang bergerak dari arah Afrika ke Indonesia itu diprediksi aktif di wilayah Indian Ocean (fase 3) menuju Maritime Continent atau benua maritim Indonesia (fase 4).

Kedua, gelombang ekuator kelvin. Ini terprediksi aktif di wilayah Sumatra bagian tengah hingga selatan, Kalimantan, dan Sulawesi.

Ketiga, gelombang atmosfer Rossby. Fenomena ini diprediksi aktif di wilayah Sumatra bagian selatan, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian selatan, Maluku, dan Papua bagian selatan.

Sementara untuk wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang diantaranya Riau Bangka Belitung Lampung Banten DI Yogyakarta Kalimantan termasuk Bali NTB NTT dan Pulau Jawa.

 

Keempat, daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang ada di berbagai wilayah.

Contohnya, memanjang dari Perairan Aceh hingga Selat Malaka, dari Perairan barat Sumatra Barat hingga Sumatra Utara, Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara, Papua Pegunungan hingga Papua tengah.

Kelima, daerah pertemuan angin (konfluensi). Ini terpantau di Laut Andaman, Teluk Thailand, Laut Cina Selatan, Laut Natuna, Laut Sulawesi, Laut Filipina dan Samudra Pasifik timur Filipina.

Keenam, Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal. Ini terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, hingga Papua Pegunungan.


Sumber: