Ekonomi Jatim Tumbuh Dan Tertinggi Di Pulau Jawa
Ekonomi Jatim Tumbuh dan Tertinggi di Pulau Jawa --
JATIM, AMEG.ID - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Jatim Perekonomian Jatim mampu tumbuh dan tertinggi di Pulau Jawa dengan capaian pada triwulan II 2024 sebesar 4,98 persen.
Di triwulan II-2024 ekonomi Jatim tercatat sebesar 4,98%. Angka ini lebih tinggi dari triwulan I-2024 yang sebesar 4,81%.
Mengutip data dari BPS Jatim, Rabu (28/8/2024), dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa, ekonomi Jawa Timur mampu tumbuh paling tinggi pada triwulan II-2024 baik secara y-on-y maupun q-to-q.Secara y-on-y, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan II-2024 berada di angka 4,98%. Disusul Jawa Barat dan D.I.Yogyakarta sebesar 4,95%; Jawa Tengah sebesar 4,92%; DKI Jakarta sebesar 4,90%, dan Banten sebesar 4,70%.
Menurut data BPS Perekonomian Jawa Timur juga ditopang oleh industri pengolahan perdagangan pertanian konstruksi dan penyediaan akomodasi.
Sementara itu, secara q-to-q, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan II-2024 berada di angka 2,87%. Disusul Jawa Barat sebesar 2,10%; Jawa Tengah sebesar 1,57%; DKI Jakarta sebesar 1,38%; Banten sebesar 1,25%; dan D.I.Yogyakarta sebesar 0,84%. BPS Jatim juga mencatat lima komoditas/jasa/atau aspek lain yang dominan menjadi pendorong meningkatnya ekonomi Jatim.
Perekonomian Jawa Timur ditopang oleh industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan penyediaan akomodasi. Secara y-on-y pertumbuhan ekonomi didorong oleh meningkatnya industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi. Pertanian juga mampu tumbuh meningkat akibat pergeseran puncak panen.
Lima komoditas dengan nilai transaksi terbesar dari Jawa Timur ke Kalimantan Timur adalah makanan hewan yang diolah yang tidak termasuk dalam lainnya (ytdl); minyak nabati lainnya, dimurnikan, ytdl; minyak kelapa dimurnikan; Pupuk yang mengandung dua nutrisi: nitrogen dan fosfor; serta jeruk pamelo dan grapefruit.
Sementara secara year - on - year pertumbuhan ekonomi Jatim didorong oleh meningkatnya industri pengolahan perdagangan dan konstruksi.
Sedangkan dari Kalimantan Timur ke Jawa Timur adalah batubara, tidak diaglomerasi; asam fosfat; kayu lapis hanya terdiri dari lembaran kayu, kecuali dari bamboo; kayu gelondongan dari pohon bukan jenis konifera; serta kayu gelondongan dari pohon jenis konifera.
Disusul Jawa Barat sebesar 2,10%; Jawa Tengah sebesar 1,57%; DKI Jakarta sebesar 1,38%; Banten sebesar 1,25%; dan D.I.Yogyakarta sebesar 0,84%. BPS Jatim juga mencatat lima komoditas/jasa/atau aspek lain yang dominan menjadi pendorong meningkatnya ekonomi Jatim.
Sumber: