Gunungkidul Dilanda Gempa Susulan Sampai 121 Kali

Gunungkidul Dilanda Gempa Susulan Sampai 121 Kali

Dilanda Gempa--

Yogyakarta, AMEG.ID - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG - Daryono mengatakan data per Kamis (29/8) jumlah gempa susulan di wilayah Gunungkidul Yogyakarta terus bertambah mencapai 121 kali.

“Update gempa susulan Samudra Hindia selatan Gunung Kidul M5,5 hingga pagi ini pukul 7.00 WIB, BMKG mencatat sebanyak 121 gempa susulan dengan Mmax 4,0 dan Mmin 2,1,” tulis Daryono.

Daryono juga menjelaskan bahwa gempa Gunungkidul ini bersumber dari zona megathrust di selatan Yogyakarta. “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalamannya, gempa selatan Gunung Kidul M5,5 merupakan jenis gempa dangkal akibat deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng (megathrust),” jelas Daryono lebih lanjut. 

Mekanisme gempa ini menunjukkan adanya mekanisme naik (thrust), yang disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan Magnitudo 5,8 yang mengguncang wilayah Gunungkidul terjadi pada Senin, 26 Agustus 2024 malam. Gempa ini berdampak cukup besar terhadap masyarakat dan fasilitas di wilayah tersebut. Puluhan rumah warga dan fasilitas umum mengalami kerusakan. Badan Penanggulanga

Daryono menjelaskan gempa Gunungkidul itu bersumber dari zona megathrust di selatan Yogyakarta.

 

Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta mencatat bahwa sembilan unit rumah di Kabupaten Gunungkidul, tepatnya di wilayah Kapanewon Nglipar dan Semanu, mengalami kerusakan. Selain itu, Pasar Prambanan juga terdampak, dengan kerusakan di bagian atap pasar yang sebagian gentengnya rontok.

Kepala UPTD Pasar Wilayah IV Sleman, Sumarno menjelaskan, “Genteng pada rontok (jatuh). Tingkat kerusakan baru diinventarisasi.” Berdasarkan informasi, kerusakan terjadi pada genteng di lantai 1, 2, dan 4 Pasar Prambanan, meski tidak ada korban jiwa karena saat itu pasar sedang sepi.

BPBD DIY terus memperbarui data mengenai dampak kerusakan akibat gempa tersebut. Pada laporan Selasa, 27 Agustus 2024 pukul 13.00 WIB, tercatat kerusakan yang meluas ke beberapa wilayah, termasuk Gunungkidul, Bantul, Sleman dan Kulon Progo. 

Sebelumnya Senin (26/8) lalu terjadi gempa berkekuatan 5,8 Magnitudo mengguncang wilayah Gunungkidul imbas gempa itu puluhan rumah warga dan fasilitas umum mengalami kerusakan.

 

Di wilayah Kulon Progo, terdapat laporan kerusakan pada tiga rumah di Kokap dan Sentolo, sementara di Kabupaten Sleman, satu unit pasar di Kecamatan Prambanan mengalami kerusakan. Sementara itu, di Bantul, sembilan rumah dan satu fasilitas pendidikan dilaporkan rusak.

 

Beruntung, hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat gempa ini. “Di Kota Yogyakarta, masih proses pengumpulan data dan belum ada informasi dampak gempa,” tambah Edhy. 

Sumber: