Celah Di Ujung Jembatan Suhat Di Pasang Tembok
Koordinator Penanganan Jalan--
Malang Kota, AMEG.ID - Celah selebar dua meter yang berada di antara dua ruas jalan di ujung Jembatan Soekarno Hatta (Suhat) mulai ditutup dengan dibangunnya sebuah tembok imbas banyaknya pengendara yang kebablasan saat berbelok hingga akhirnya terjatuh ke bawah jembatan melalui celah tersebut.
Celah itu berada di ujung jembatan yang berhadapan langsung dengan gedung Universitas Brawijaya (UB). Kemarin (25/9), celah tersebut mulai ditutup
Susunan batu selebar telapak tangan orang dewasa disusun secara rapi dengan adonan semen dan pasir.
Sebelumnya, jalur dari arah Jalan Mayjen Haryono menuju jembatan Soehat memang tidak memiliki penghalang apa pun.
Dari arah itu, kerap ada pengendara yang kebablasan saat berbelok. Beberapa di antaranya terperosok dan jatuh ke bagian bawah jembatan.
Tiap tahun sejak 2021, ada satu pemotor yang terperosok di celah tersebut.
”Rata-rata kecelakaan tunggal karena kelepasan saat belok,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polresta Malang Kota Iptu Isrofi.
Pengendara yang terperosok umumnya melaju dengan kecepatan tinggi. Sehingga tidak dapat menguasai kendaraan saat berbelok.
Koordinator Penanganan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Timur - Ari Susanto mengatakan mengacu pada beberapa kali kejadian pengendara terperosok Pemprov memutuskan untuk membangun tembok di celah itu.
Terakhir sebelum ditembok, celah itu hanya diberi garis polisi. Itu dilakukan karena ada pengendara yang sempat terperosok di sana pada 12 September lalu.
Beruntung, pengendara perempuan itu selamat. Dari kasus itu lah masyarakat kembali menyoroti celah di sana.
Koordinator Penanganan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Timur Ari Susanto mengatakan.
Pemprov memutuskan untuk membangun tembok di celah itu.
Namun Ari menambahkan pencegahan kecelakaan tidak cukup dengan membangun tembok saja karena kesadaran masyarakat dalam berkendara juga harus ditingkatkan khususnya dalam mengendalikan kecepatan saat berbelok.
Mengacu pada beberapa kali kejadian pengendara terperosok.
”Tembok penahan itu supaya tidak ada kejadian serupa,” ujar dia. Ari menambahkan, pencegahan kecelakaan tidak cukup dengan membangun tembok saja.
Kesadaran masyarakat dalam berkendara juga harus ditingkatkan. Utamanya dalam mengendalikan kecepatan saat berbelok.
Sumber: