Dewan Pendidikan Soroti Kurangnya Pemerintah Peduli Nasib Guru Honorer
Saat ini jumlah guru honorer di kota Malang masih banyak seharusnya pemerintah fokus untuk perbaiki nasib guru honorer.--
Kota Malang, AMEG.ID - Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Malang - Rahmadi Indra menjelaskan sebenarnya saat ini jumlah guru honorer di kota Malang masih banyak seharusnya pemerintah fokus untuk perbaiki nasib guru honorer. Hal ini juga terjadi di dearah lain karena perekrutan guru berstatus PNS sudah lama tidak ada. Sementara tingkat pensiun guru juga tinggi setiap tahunnya.
Skema yang saat ini Pemerintah buat, menuntaskan guru honorer/GTT (Guru Tidak Tetap) dengan guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja(P3K). Menanggapi hal tersebut, Dewan Pendidikan Kota Malang pun angkat bicara.
Rahmadi juga menjelaskan selama ini dana Bantuan Operasional Sekolah atau BOS dipakai untuk operasional sekolah saja. "Mau tidak mau, pemerintah harus butuh perhatian khusus terhadap nasib guru terutama guru honorerSedangkan masyarakat mengerti, bahwa ada sekolah gratis. Lalu, untuk guru honorer (penghasilannya) darimana," ujar Rahmadi, Minggu (6/10/24).
Rahmadi menambahkan tidak mudah menjadi seorang guru apalagi yang statusnya sebagai guru honorer. "Sekarang coba bayangkan, tenaga pendidikan atau guru honorer dengan gaji dibawah UMR serta telah memiliki keluarga. Ia harus memikirkan penghidupannya untuk keluarga, namun di sisi lain juga harus dituntut untuk membuat pintar anaknya orang," ungkapnya.
"Harapan kami, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah agar lebih serius dan lebih effort terhadap pendidikan. Baik fasilitasnya seperti bangunan dan sarana prasarana sekolah maupun guru khususnya nasib guru honorer untuk lebih diperhatikan," imbuhnya.
Oleh karena ituy, nasib guru honorer harus lebih diutamakan dan diperhatikan. Dan ini perhatian serius dari berbagai pihak yang terlibat.
Sumber: