Diskusi Gayeng Menuju Kota Batu Berkelas Dunia
AMEG - Diskusi untuk menjadikan Kota Batu berkelas dunia nampak gayeng. Dalam diskusi itu, membahas berbagai program yang akan dilakukan pihak swasta demi mewujudkan Batu Berkelas Dunia. Pada acara yang digelar oleh Among Tani Foundation (ATF) itu juga dibarengi dengan Halal Bihalal.
Diskusi gayeng dan Halal Bihalal ini dilaksanakan di halaman markas besar (Mabes) ATF pada, Kamis (27/5/2021). Dalam acara yang hanya berjalan dua jam mulai pukul 18.00 hingga 20.00 WIB itu juga tersaji berbagai menu makanan. Mulai makanan tempo dulu hingga makanan masa kini. Tentunya, pada acara tersebut juga mengusung penerapan protokol kesehatan extra ketat.
Acara tersebut diikuti oleh berbagai undangan, mulai dari Direktur Among Tani Kemilau, PT Jeneka Agung Muda, Jeera Foundation dan sejumlah pihak lainnya. Membahas perkembangan berbagai program yang sudah berjalan maupun yang baru akan dilaksanakan demi kemajuan Kota Batu.
Dalam diskusi itu, salah satunya membahas tentang perkembangan Batu Tracking-19. Dimana aplikasi tersebut makin hari nampak makin digandrungi masyarakat. Terkhusus masyarakat Kota Batu. Bagaimana tidak, aplikasi buatan anak bangsa ini kini telah memiliki lebih dari 1000 user.
Namun sayangnya, meski memiliki jumlah user yang lumayan besar. Pengguna aktif aplikasi tersebut masih sangat minim. Oleh karena itu, PR besar menunggu para anak-anak muda pengembang aplikasi tersebut. Bagaimana caranya membuat masyarakat memilki ketergantungan pada aplikasi ini.
Direktur Among Tani Kemilau, Jauari Akhmad menjelaskan. Fungsi utama dari aplikasi Batu Tracking 19 ini untuk memudahkan mobilitas masyarakat Kota Batu melalui digitalisasi. Di dalam aplikasi tersebut terdapat berbagai feature. Diantaranya adalah Admin Batu, Pasar Batu, Pagar Batu dan Alam Batu.
"Batu tracking sendiri hadir untuk mewujudkan Kota Batu sebagai Kota digital dengan mengusung hastage Batu Goes To Digital. Sehingga, mampu menjadikan Kota Batu sebagai Silicon Valley di Indonesia", katanya.
Oleh karena itu, untuk mencapai target menjadi Kota digitalisasi. Pihaknya terlebih dahulu akan melakukan pendekatan secara administratif hingga ke tingkat terendah.
"Saat ini progres untuk menuju hal tersebut sudah sampai pada fase pengumpulan data. Selain itu, kami juga menyiapkan konsep smart city untuk Kota Batu. Untuk mewujudkan hal tersebut, kami telah mengumpulkan berbagai portofolio dari kota-kota lain sebagai bahan pembelajaran," ujarnya.
Disisi lain, untuk mengembangkan Batu Tracking agar semakin digandrungi. Pihaknya menargetkan 40 persen pengguna internet yang ada di Kota Batu menggunakan aplikasi Batu Tracking-19. Untuk mencapai target itu, dirinya akan semakin sering melakukan open house. Berfungsi untuk mengenalkan aplikasi Batu Tracking 19 kepada masyarakat.
Tak berhenti disitu, dalam waktu dekat ini pihaknya juga akan mengenalkan secara besar-besaran aplikasi tersebut kepada masyarakat. Pengenalan itu perihal fungsi, kegunaan dan manfaat dari aplikasi Batu Tracking 19. Salah satu bentuk sosialisasi besar-besaran itu berisikan pilot project hingga ke level RT.
"Pilot project itu berisikan administrasi kependudukan yang dibutuhkan masyarakat. Contohnya seperti kepengurusan KK, KTP ataupun administrasi lain. Dimana dalam kepengurusan adminstrasi tersebut bisa dilakukan dalam genggaman. Melalui aplikasi Batu Tracking 19," terang dia.
Sementara itu, sepanjang Batu Tracking 19 hadir di tengah-tengah masyarakat. Aplikasi tersebut sudah banyak dilibatkan dalam berbagai event. Keterlibatan Batu Tracking dalam setiap event salah satunya perihal registrasi peserta dan penerapan protokol kesehatan.
Tak hanya itu, berbagai program yang dipaparkan oleh beberapa pihak swasta dalam diskusi tersebut diantaranya adalah pembuatan landmark yang menjadikan ciri khas dan kebanggan Kota Batu. Selain itu juga ada pembangunan cafe wanita di Kota Batu. (*)
Sumber: