Belasan Kecamatan di Kabupaten Malang Rawan Bencana Banjir

Belasan Kecamatan di Kabupaten Malang Rawan Bencana Banjir

--

AMEG.ID. Kabupaten Malang,- Plt Ketua Pelaksana BPBD Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin mengatakan dari 33 kecamatan di Kabupaten Malang, terdapat 17 kecamatan yang memiliki potensi banjir karena letak geografisnya.

 

"Contohnya banjir di Malang selatan seperti Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Kalau air laut meningkat, dan gelombang pasang lebih rendah, makan air sungai yang seharusnya mengalir ke laut, kembali ke daratan sehingga terjadi banjir rob di pesisir pantai," kata Ichwanul, Minggu (3/11).

 


banjir menggenang beberapa dusun di Desa Sitiarjo

 

Banjir juga sering terjadi disebabkan oleh sumbatan sampah pada air sungai. Karena sampah yang ada di aliran sungai tidak bisa diprediksi.

 

"Contohnya banjir di Kepanjen. Seharusnya aliran sungai terpecah tapi sumbatan sampah membuat saluran buntu dan airnya meluap," tambahnya.

 

Dari 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang, bencana banjir bisa terjadi di 17 Kecamatan. Penyebab banjir di setiap kecamatan berbeda, karena tergantung letan geografisnya.

 

Diantaranya Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon yang rawan banjir dan longsor. Kemudian Kecamatan di wilayah Malang selatan yang rawan banjir karena berdekatan dengan laut dan sungai mati.

 

"Secara geografis, kontur tanah di tiga kecamatan itu berpasir sehingga tidak mampu menahan debit air yang berlebih," jelasnya.

 

Permasalahan yang terjadi adalah sungai mati sering berubah arah akibat gempa. Getaran yang dihasilkan oleh gempa mengakibatkan terjadinya longsor dan berpeluang munculnya jalur baru yang mengarah ke permukiman warga. Jika sungai mati teraliri oleh air maka akan mengarah ke permukiman dan menyebabkan banjir.

 

"Sekarang kami sedang menetaskan kawasan agar air tidak sampai meluber ke permukiman. Kami tetap mengkondisikan embung-embung agar tetap menjadi tampungan air," urainya.

 

Sebagai langkah antisipasi BPBD telah mengirim surat peringatan deteksi dini ke camat, lurah dan kepala desa di Kabupaten Malang, untuk antisipasi bencana hidrometeorologi.

 

"Kami mengimbau kepala desa untuk melakukan bersih-bersih sungai. Kalau bergerak sendiri, ada keterbatasan personel dan sarpas," urainya.

Sumber: