Dua Titik Parkir Baru Kajoetangan Diprediksi Bisa Sumbang sampai 2 Miliar

Dua Titik Parkir Baru Kajoetangan Diprediksi Bisa Sumbang sampai 2 Miliar

--

AMEG.ID, Kota Malang - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang telah memperhitungkan perkiraan pendapatan dari retribusi parkir di koridor Kajoetangan Heritage.

 

Kepala Bidang Parkir Dishub kota Malang Rahmat Hidayat mengatakan kalau parkir vertikal di Jalan Majapahit dan eks Bank Mandiri Syariah berfungsi secara optimal maka diprediksi pendapatannya minimal bisa menyentuh 2 miliar.

 

Rahmat menjelaskan di tahun 2024 saja pendapatan bersih parkir tepi jalan kayutangan senilai 200 juta. Maka, diasumsikan pendapatan 2M itu jika menggunakan tarif reguler.

 


Dalam satu tahun retribusi parkir di tepi jalan koridor Kajoetangan Heritage mencapai ratusan juta rupiah--

 

"Asumsi pendapatan 2 miliar itu kalau menggunakan tarif reguler. Tapi jika menggunakan tarif progresif bisa mencapai 5 miliar," ujarnya.

 

Untuk operasional awal, tarif yang digunakan masih menggunakan tarif reguler yakni 2 ribu untuk sepeda motor. Tapi kedepannya, tidak menutup kemungkinan Dishub menerapkan tarif progresif dengan skema, tiga jam pertama reguler dan tarif per jam berikutnya bertambahh seribu.

 

Rahmat menambahkan penerapan tarif progresif tersebut sesuai dengan dasar hukum yang telah ditetapkan pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pajak dan Retribusi Daerah (PDRD).

 

"Sebelum menerapkan tarif progresif, kami kondisional dulu. Jika memang diperlukan, kami akan mengarah ke sana," kata Rahmat.

 

Sejauh ini, dua kantong parkir tersebut kurang diminati oleh masyarakat karena beberapa faktor diantaranya karena jarak yang cukup jauh dari koridor Kajoetangan. Kemudian keberadaannya juga belum banyak diketahui.

 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Annas Muttaqin mendorong agar pemkot lebih memaksimalkan kantong parkir yang telah dibangun. Lantaran, dua bangunan itu sudah diprioritaskan oleh dewan.

 

"Dua titik itu potensial menyumbang retribusi. Kami minta jangan disia-siakan karena nanti kesulitan mencapai target," tegas Annas.

Sumber: