Nekat Operasi Meski Fifty-Fifty
Ari Wahyu, sang suami tidak pernah mempermasalahkan biaya. Katanya, uang bisa dicari. Sementara nyawa tidak ternilai harganya. Dukungan dari sang suami begitu menguatkan hatinyi. Sedangkan anaknyi tidak bisa ditemui. Itu hanya akan membuatnyi sedih.
Kapan saja Khabibah siap, dia bisa segera melapor ke dokter. Setelah menunggu selama 10 hari, dokter akhirnya menyepakati tanggal operasi: 2 Mei 2017. Khabibah sudah memantapkan hati. Sudah sangat pasrah dan ikhlas.
Sebelum operasi, semua organ tubuhnya dicek. Mulai dari -paru, tekanan darah, hingga gigi dan telinga pun tak luput dari pemeriksaan. Ternyata hasilnya oke. Boleh dioperasi.
Suster akhirnya datang menjemputnyi. Ia tak mau berbaring di bed beroda yang mengantarnyi ke ruang operasi. Khabibah tetap duduk dan terus memanjatkan doa ya Yang Mahakuasa. Yang menguasai hidup dan mati semua makhluk-Nya.
Dokter memberitahunya bahwa setelah operasi dia tidak bisa langsung sadar. Diperkirakan baru siuman pada 3-7 hari pasca operasi. “Jika lebih dari itu, saya tidak selamat,” lanjutnyi.
Di tempat lain Santri JeHa dikumpulkan. Semuanya melantunkan pujian dan doa untuk kesembuhan sang ustazah. Mereka juga mendoakan agar Dokter Heru diberi kemudahan selama proses operasi sulit itu.
Surat Wasiat jika Tidak Selamat, baca besok…(*)
Sumber: