Wisatawan Diminta Gunakan Jalur Alternatif Hindari Longsor Jalur Malang - Lumajang

Wisatawan Diminta Gunakan Jalur Alternatif Hindari Longsor Jalur Malang - Lumajang

Proses pembersihan material longsor di jalur Malang - Lumajang oleh pihak terkait. Foto : Lentera Today--

AMEG.ID, Kabupaten Malang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengimbau wisatawan dan masyarakat yang melintas di jalur Malang-Lumajang untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi longsor susulan.

 

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani menyarankan agar wisatawan mempertimbangkan jalur alternatif atau menunda perjalanan hingga kondisi lebih aman.

 

"Kami mengimbau agar masyarakat yang akan melintas dari jalur Malang menuju Lumajang atau masuk dari jalur Wonokriti Pasuruan untuk berhati-hati. Beberapa titik di jalur tersebut sangat rawan longsor, kabut tebal, dan hujan lebat," kata Septi dalam pernyataan resminya, Rabu (12/2/2025) 

 

Sejumlah jalur alternatif yang dapat digunakan wisatawan maupun masyarakat diantaranya yakni melalui pintu masuk Dusun Cemoro Lawang Kabupaten Probolinggo ataupun Coban Trisula Kabupaten Malang.

 

Imbauan ini disampaikan setelah sebelumnya terjadi longsor di jalur Malang - Lumajang pada Senin (10/02/2025) sekitar pukul 10.30 WIB tepatnya di kawasan sebelum memasuki Desa Ngadas, sekitar kawasan wisata Coban Pelangi.

 

Beruntung material longsor tidak mengenai pengendara jalan. Namun, pada malam harinya sekitar pukul 20.00 WIB terjadi longsor susulan di sebelum Simpang Dingklik.

 

Septi menambahkan pada Selasa (11/02/2025) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB longsor juga terjadi di Dusun Wedi Ireng yang merupakan akses utama dari Malang menuju Lumajang.

 

"Pembersihan jalur baru bisa dilakukan pada Selasa pagi dengan bantuan alat berat dari PU Bina Marga Kabupaten Malang," jelas Septi.

 

Akibat dari peristiwa ini para penyedia jasa wisata mengalami dampaknya. Salah satu nya Nizhar Aditya yang mengungkappuluhan rombongan wisata terpaksa batal menuju Gunung Bromo akibat jalur yang tertutup longsor.

 

"Ada sekitar 40 unit jeep dari Tumpang dan Malang yang akhirnya harus kembali ke basecamp atau penginapan masing-masing," kata Nizhar.

 

Dari puluhan rombongan tersebut, diperkirakan ada ratusan wisatawan yang gagal berkunjung ke Gunung Bromo. Sehingga pihak jasa wisata harus mengembalikan dana hampir 100 persen kepada pelanggan.

 

Di sisi lain berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Malang, sejak Senin (10/02/2025) kurang lebih sebanyak 14 titik mengalami longsor. Dari total tersebut, 5 titik diantaranya menutup akses jalan utama menuju jalur bromo dari Desa Ngadas, dan 9 titik lainnya hanya longsor volume kecil.

Sumber: