Seribu Gerobak untuk Pelaku UMKM di Jatim
AMEG - Sedikitnya ada 1.000 rombong atau gerobak yang dibagikan kepada pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Jatim. Aksi bernama ‘Gerakan Bersama Angkat Indonesia’ ini meliputi sektor pangan, ekonomi, kesehatan dan pendidikan seiring dengan Jatim Bangkit.
“Mudah-mudahan gerobak barunya bikin semakin semangat berjualan, mencari nafkah halal dan berkah demi keluarga tercinta. Rejeki berlimpah. Jangan menyerah pejuang keluarga,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam unggahannya di Instagram @Khofifah.IP, Jumat (4/6/2021).
Menurut Khofifah, Gerakan Bersama Angkat Indonesia ini hasil kolaborasi antara Pemprov Jatim dengan Global Wakaf ACT (Aksi Cepat Tanggap) serta YP3I. “Ini merupakan ikhitar untuk mendorong dan meningkatkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19,” lanjut Khofifah.
Pemulihan ekonomi, lanjut Khofifah, dimulai dari para pelaku UMKM. Mengingat UMKM memiliki kontribusi PDRB tertinggi di Jatim, yakni sebesar 60,25 persen. "Nah, apa yang mereka butuhkan saat ini, antara lain mobilitas mereka bisa dinamis. Kalau ada gerobak, mereka bisa mobile jualan apa pun," terangnya.
Rata rata pelaku UMKM penerima manfaat Wakaf Usaha Produktif (WUP) ini, mereka berjualan cilok, minuman ringan, gorengan, nasi Soto, dan bakso. "Kita bisa membayangkan ketika mereka bisa mobile itu, maka coverage area dari proses penjualan mereka, Insya Allah akan bisa lebih luas lagi," katanya.
Sedangkan Presiden ACT, Ibnu Khajar mengungkapkan, bantuan gerobak bagi UMKM tersebut, merupakan program nasional ACT, yang diterapkan di 10 provinsi, termasuk Jatim. Dengan masing masing Provinsi, menerima 1.000 gerobak.
"Jadi total ada 10 ribu gerobak, kita mulai perdana dari Jawa Timur. Alhamdulillah, hari ini beryukur kita bisa saksikan penerima manfaatnya," ujarnya, di Taman Asmaul Husna Masjid Al Akbar Surabaya.
Gerobak bantuan ini disambut gembira oleh salah seorang pelaku UMKM, Sumarti. Perempuan paruh baya asal Sidoarjo ini akan memanfaatkan gerobak baru itu untuk berjualan minuman ringan di pinggir jalan.
"Sangat senang sekali, sangat membantu. Dulu pakai gerobak, tapi sulit diangkat. Kalau ini ada rodanya. Biasanya dibantu, kalau gak ada orang ya gak jualan," tutur Sumarti seperti termuat dalam Pers Rilis Diskominfo Jatim, Jumat (4/6/2021). (*)
Sumber: