Hati-hati dengan Film Terakhir
AMEG - Penggemar film-film Quentin Tarantino harus bersiap mengucap selamat tinggal pada karya-karyanya. Sutradara Kill Bill dan Pulp Fiction itu sudah ancang-ancang mengakhiri karir. Tarantino pernah bilang, ia hanya akan membuat 10 film sepanjang karirnya. Padahal, dua tahun lalu, dia sudah merilis film kesembilan. Yakni Once Upon a Time… In Hollywood.
So, apa pun yang akan ia produksi setelah film itu, bakal jadi karya terakhirnya? Kira-kira begitu. Malah, bisa jadi, Once Upon a Time… In Hollywood itulah film pemungkasnya. Lho? ’’Film terakhir yang dibuat para sutradara dari berbagai era, kebanyakan sangat buruk,’’ kata Tarantino dalam podcast Pure Cinema, seperti dilansir People.
Ya, rupanya, Tarantino takut sekali mengakhiri karir dengan film yang buruk. Maka, karena Once Upon a Time… In Hollywood diterima sangat baik oleh fans maupun kritikus, ia tidak keberatan memungkasi perjalanannya di dunia sinema sekarang juga. Mumpung film terakhirnya—yang dibintangi Leonardo DiCaprio dan Brad Pitt itu—sukses besar.
Film tersebut mendapatkan 10 nominasi di Academy Awards 2020 lalu. Dan memenangkan dua di antaranya. Termasuk Aktor Pendukung Terbaik, lewat Brad Pitt. Tarantino sendiri diganjar Skenario Terbaik dari Golden Globes. Di box office, performanya lumayan. Film itu meraup pendapatan USD 374,3 juta. Atau setara Rp 5,3 triliun.
Tarantino mengenang para sutradara hebat yang menutup karir dengan buruk. ’’Biasanya film terburuk mereka adalah film terakhir mereka,’’ kata Tarantino. ’’Itu yang terjadi pada sutradara angkatan Golden Age, yang membuat film terakhir pada era 60an dan 70an. Itu juga terjadi pada angkatan New Hollywood. Yang membuat film terakhir pada 80an dan 90an,’’ paparnya.
Ia lalu mencontohkan sutradara Bonnie & Clyde, Arthur Penn. Yang karya-karyanya biasanya bagus. ’’Aku bukan fans berat Arthur. Tapi fakta bahwa film terakhirnya adalah Penn & Teller Get Killed adalah cerminan dari betapa jeleknya dua atau tiga film terakhir para sutradara era New Hollywood,’’ kata peraih Oscar lewat Django Unchained itu.
’’Jadi, untuk mengakhiri karir dengan film yang pantas, itu langka. Tapi mengakhirinya dengan film yang benar-benar bagus, itu fenomenal,’’ pungkas Tarantino. Well, Once Upon a Time… In Hollywood sudah membuat Tarantino fenomenal. So, kenapa tidak bikin satu film lagi? Biar jadi luar biasa fenomenal! (*)
Sumber: