Konfercab NU, Kiai Kholil As’ad: Jangan Jual Beli Suara

Konfercab NU, Kiai Kholil As’ad: Jangan Jual Beli Suara

AMEG - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Situbondo, Minggu (6/6/2021) bertempat di Pondok Pesantren Walisongo Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji, Situbondo Jawa Timur, menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) untuk memilih pengurus NU periode 2021-2026. 

Kegiatan ini dibuka Khatif Syuriah PWNU Jatim, KH Syafrudin Syarif. Dalam kesempatan ini, ia berharap PCNU Situbondo kedepan, bisa melaksanakan panca barokah, panca gerakan. Pertama, kaderisasi dan pendataan, lalu pedidikan yang berkwalitas.

“Ketiga, ada fasilitas kesehatan di Cabang NU, khususnya di Situbondo. Kemudian, literasi dakwa digital. Sehingga kedepan semua dawuh kiai atau tokoh NU, dapat di upload di youtube maupun media sosial. Dengan demikian, bisa berkembang kepada masyarakat secara luas,” tuturnya.

Syafrudin juga berharap, para kader NU bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Sehingga kedepan, satu abad NU di Jatim sudah ada 100 BMP, 100 rumah sakit dan juga paling sedikit 100 pendidikan berkwalitas.

“Terkait figur, PWNU tidak punya sosok. Terserah kepada peserta, siapa saja yang akan dipilih. Kita serahkan kepada PCNU dan Ranting serta MWC NU yang hadir. Harapan kita nanti, orang yang memimpin NU Situbondo harus bisa merangkul semua pihak,” katanya.

Sementara itu, KHR Mohammad Kholil As'ad, pengasuh Ponpes Walisongo yang ketempatan acara, berharap kepada seluruh peserta Konfercab, agar tidak memperjual belikan suaranya. Karena lanjutnya, cita-cita NU untuk mengawal dan menjaga umat dunia sampai akherat .

“Jangan sampai generasi NU ini dirusak. Namun semisal ada peserta yang memperjual belikan suara di Muscab NU Situbondo, semoga hidupnya hancur. Mudah-mudahan jual beli suara di Muscab NU untuk memilih ketua PCNU, ini tidak terjadi,” katanya penuh harap.

Pantauan di lokasi acara, Konfercab ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan (protkes) sesuai anjuran pemerintah. Para undangan diwajibkan memakai masker, mencuci tangan. Kemudian di pintu masuk, panitia melakukan pengecekan suhu, serta dalam ruangan diberlakukan jarak antar para undangan (physical distancing). (*)

Sumber: