Konfercab NU Situbondo Ditengarai Ada Jual Beli Suara, Ini Reaksi Kader

Konfercab NU Situbondo Ditengarai Ada Jual Beli Suara, Ini Reaksi Kader

AMEG - Terpilihnya KH Zainul Mu'in Husni sebagai Rais Syuriah dan KH Muhyiddin Khotib sebagai Ketua Tanfidziah PCNU Situbondo masa khidmat 2021–2026 dalam konfercab, Minggu (06/06/2021), menuai aksi protes warga nahdliyin di Kota Santri Pancasila ini.

Muhammad Khalil, salah satu kader NU Situbondo menengarai adanya jual beli suara dalam pemilihan Ketua Tanfidzziyah yang berlangsung di Ponpes Wali Songo Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji itu.

Ia mengaku mengantongi bukti-bukti pengakuan peserta yang mendapatkan uang dari tim calon.

Ia  menerima masukan, bahwa telah dikumpulkan 90 orang pengurus ranting dengan MWC masing-masing orang diberi uang sebesar Rp 2 juta. 

"Kami selaku warga NU sangat menyayangkan sekali, karena NU ini dirusak oleh orang-orang yang notabene menghancurkan NU ke depan,” kata advokad yang juga aktif di Lembaga Bantuan Hukum NU (LBH NU) Situbondo ini.

Khalil, panggilan akrabnya menyebut, terpilihnya Zainul Mu’in dan Muhyiddin sebagai nahkoda NU Situbondo, karena keterlibatan dan campur tangan penguasa di kota ini. 

“Ini ucapan bukan tanpa alasan. Apa yang saya ucapkan, semua akan saya pertanggung jawabkan. Karenanya, atas kejadian ini, saya atasnama pribadi menyatakan Mufaraqoh, atas kepemimpinan KH Zainul Mu'in dan KH Muhyiddin Khotib. Sebab lembaga NU sudah dikotori politik uang,” ungkap Khalil.

Khalil menegaskan, kejadian penkondisian (jual beli suara, red.) bukan tidak ada bukti. Semua data dan bukti-buktinya sudah ia kantongi. 

Sementara itu, Basori Sanhaji, Ketua Panitia Konfercab NU Situbondo mengaku  pelaksanaan pemilihan Rais Syuriah dan Ketua Tanfidzziyah PCNU sudah sesuai Tatib dan AD/ART.

Disinggung soal dugaan jual beli suara peserta pemiihan, ia mengaku tidak tahu itu.

“Kalau itu saya tidak tahu. Coba saja tanya ke ranting atau MWC, saya kan konsentrasi pelaksanaan,” pungkasnya singkat. (*)

Sumber: