Kak Seto Kaget Dengar Kasus Sekolah SPI

Kak Seto Kaget Dengar Kasus Sekolah SPI

AMEG - Mencuatnya dugaan kasus yang dua minggu ini tengah viral dan banyak diperbincangkan banyak orang.

Bahkan tengah menjadi atensi nasional. Benar-benar menarik perhatian dari berbagai kalangan. Banyak yang tak menyangka kasus tersebut terjadi di sekolah yang begitu sangat hebat dalam membentuk dan mendidik siswa siswinya. 

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi mengaku kaget setelah mendengar dugaan kasus yang saat ini tengah viral. Selain merasa kaget, dia juga sangat prihatin dengan munculnya kasus tersebut. 

Karena menurutnya, selama ini, dia mengenal Sekolah SPI sebagai sekolah yang berprestasi, baik dikancah nasional maupun internasional. Bahkan dirinya juga pernah menyatakan jika Sekolah SPI patut menjadi model percontohan untuk sekolah lain di seluruh tanah air. 

"Di Sekolah ini potensi anak didik tidak hanya digali dari segi akademik saja. Namun dari segi bakat dan minat juga terus digali dan dikembangkan. Bahkan hasilnya juga sudah bisa dilihat bersama," ujar Kak Seto sapaan akrabnya kepada ameg.id, Kamis (10/6/2021). 

Salah satu yang paling dikenang dan dikagumi okeh Kak Seto dari Sekolah SPI adalah pagelaran teatrikal yang tidak kalah dengan pagelaran milik Guruh Soekarno Putro. 

"Saya terkejut setelah mendengan dan membaca pemberitaan yang ada. Oleh karena itu, saya mohon kepada berbagai pihak agar senantiasa menghargai proses hukum yang berlaku. Serta senantiasa menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah," terangnya. 

Oleh karena itu, dirinya memohon dari berbagai pihak untuk tidak melakukan bombardir kepada pihak sekolah dengan berbagai pernyataan maupun opini yang menjatuhkan. 

Karena dengan adanya hal tersebut, akan menyebabkan anak-anak yang ada di dalam sekolah menjadi stress. Sehingga tidak mau belajar dan memilih pulang. 

"Dalam waktu dekat ini, saya akan berkunjung ke Kota Batu untuk melihat kondisi dan situasi yang ada. Selain itu, tujuan saya ke sana juga untuk membesarkan hati anak-anak. Karena dengan adanya pemberitaan yang seharusnya belum selayaknya diungkap oleh salah satu pihak," katanya. 

Tak hanya itu, dia juga memohon agar tidak ada lagi demo-demo disekolah tersebut. Lantaran bisa saja mengganggu kondisi psikologis peserta didik yang masih ada di dalam sekolah. 

"Adek-adek tetaplah belajar dengan gembira. Ungkapkan kepada guru pembina apabila ada suatu hal yang tidak mengenakan," pesannya kepada siswa siswi Sekolah SPI. 

Menurut Kak Seto, Melalui Sekolah SPI, sangat membantu pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dan membantu anak-anak dari keluarga tidak mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak. (*)

Sumber: