Viral, Sopir Truk Ganjal Konvoi TNI
Video truk berhenti. Menghalangi iring-iringan kendaraan TNI di Lumajang, Jatim. Sopir: ”Aku ra bakal minggir. Panggah tak-du. Hayo…” –Aku tidak akan minggir, tetap aku adu– Maka, viral. Riuh di medsos kemarin (10/6). Karena berani.
***
AMEG - Keberanian dekat dengan karakter heroik. Sopir truk merasa: Hero. Atau jagoan. Dengan pemandu sorak warganet. Ia jadi gunggungan.
”Sudah. Sopirnya sudah kami edukasi,” ujar Kasatlantas Polres Lumajang AKP Bayu Halim Nugroho kepada pers kemarin.
Dijelaskan Bayu, insiden tersebut terjadi di Jalan Ranuyoso, Kecamatan Klakah, Lumajang, Sabtu sore (5/6). ”Truk mengarah ke Lumajang. Sedangkan rombongan TNI pulang dari latihan gabungan, mau menuju Probolinggo.”
Mereka satu arah. Posisi truk di depan iringan TNI, berhenti. Karena lalu lintas macet. Sopir truk turun, merekam video. Lengkap dengan ucapan seperti di atas.
Apakah sopir truk melanggar? ”Tidak. Karena jalan sempit dan macet. Posisi truk tidak ada tempat lagi untuk minggir. Jadi, ia tidak salah,” jawab Bayu.
Sesungguhnya ini kejadian wajar. Lumrah. Menjadi persoalan adalah: Komentar si sopir di video. ”Seandainya ia diam saja, tidak ada apa-apa. Komentarnya itu yang membuat viral,” tutur Bayu.
Sopir sudah minta maaf. Direkam video. Menyebar juga. Di media massa dan medsos. Ia berkata begini:
”Saya minta maaf soal video saya yang viral.” Ia lantas ceritakan kejadiannya. Sama dengan di atas. Ada tambahan sedikit:
”Waktu itu saya ditegur tentara: Mas, gak bisa minggir? Saya jawab: Gak bisa, Pak. Soalnya saya muatan berat. Di kiri ada jurang.”
Dilanjut: ”Bapak tentara bilang: Ya sudah di situ saja, Mas. Gak usah minggir. Malah saya disuruh mundur sedikit, memberikan kesempatan jalan kendaraan dari arah berlawanan.”
Akhirnya: ”Sungguh… Saya minta maaf.” Dengan raut sedih. Alamak… ngglethek. Bukan hero.
Pepatah Jawa: Kendel ngringkel, dhadang ora godak. (Seolah berani, ternyata penakut).
Sudahlah… Selesai. Tidak ada masalah apa-apa.
Sumber: