Gerakan Literasi Media Nasional Belum Maksimal
AMEG - Pasca dilaunching Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Gerakan Literasi Media Nasional dinilai kurang efektif memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya, Anang Sujoko SSos MS, DComm, di ruang kerjanya, Senin (14/6/21) petang.
"Sebenarnya programnya bagus, tapi penerapannya kurang optimal. Butuh relawan atau pengamat media yang bisa terjun langsung ke lapangan memberikan literasi," ujarnya.
Menurutnya, masyarakat Indonesia yang gemar bermedia sosial kebanyakan generasi muda, dan ketika diberi pemahaman literasi media, mereka merasa tidak penting.
"Jadi harus ada controling secara massif dari Kemenkominfo, Kominfo provinsi, sampai tingkat kabupaten/kota. Timnya diisi para pegiat konten Medsos atau pengamat di bidangnya, agar generasi muda tertarik," jelasnya.
Dia juga menambahkan, gerakan literasi media nasional dapat diimplementasikan lebih baik kedepannya dan masyarakat semakin paham tentang kegunaan media sosial.
"Semoga pemerintah menampung saran ini dan menjadi bahan evaluasi, agar program ini tidak berjalan di tempat, namun ada feedback ke masyarakat," pungkasnya. (*)
Sumber: