Dibayar Putus, Arty Tak Berhak Menuntut
Selama dua tahun, dunia EDM diwarnai dengan perseteruan dua DJ. Marshmello melawan DJ Arty, asal Rusia. Single Marshmello yang berjudul Happier dituduh mencuri aransemen milik Arty di lagu I Lived. Seperti dirilis DI's Way, pekan lalu, ribut-ribut itu berakhir. Marshmello dinyatakan menang.
---
BEGINI kronologinya. Pada 6 Mei 2019, Arty—yang punya nama asli Artem Stoliarov—melayangkan surat gugatan ke pengadilan tinggi Amerika Serikat. Ia menganggap 19 dari 20 notasi synthesizer 4 bar di lagu Happier (dirilis Marshmello pada 2018) memiliki kemiripan dengan lagu I Lived milik OneRepublic. Yang ia remix pada Oktober 2014.
Tuntutan berpusat pada kemungkinan adanya pengambilan elemen komposisi orisinal pada lagu Happier dari I Lived versi remix Arty. Musisi 33 tahun tersebut juga bilang, ia mengalami kerugian material sejak lagu Happier populer secara global.
Arty serius dengan tuntutan itu. Ia ditemani pengacara Richard Busch. Ia adalah salah seorang penasihat hukum keluarga mendiang Marvin Gaye dalam kasus dugaan plagiarisme lagu Blurred Lines. Lagu tersebut milik Robin Thicke, berkolaborasi dengan Pharrell Williams dan rapper T.I.
Dalam surat tuntutan, Arty mencatut beberapa orang selain Christopher Comstock (nama asli Marshmello). Antara lain Daniel Campbell “Dan” Smith, vokalis Bastille. Serta Steve Mac, produser Marshmello.
’’Yang kukatakan ini hanya sebatas rangkuman dari tuntutan yang dilayangkan. Ada beberapa poin yang didapat setelah membandingkan dua lagu tersebut,’’ kata Busch, dalam wawancara dengan Rolling Stone, Mei 2019 silam.
’’Klienku merasa ada kemiripan antara Happier dengan I Lived, dan ia menduga ada kerugian material. Ia juga yakin bahwa Marhsmello pernah menonton Arty manggung dengan membawakan lagu I Lived versi remix,” papar Busch.
Penanganan kasus sempat tertunda akibat pandemi Covid-19 dan Pemilihan Presiden AS. Setelah menunggu lama, ternyata Arty harus gigit jari. Sebab hakim Philip S. Gutierrez menangguhkan segala tuntutan. Gutierrez menganggap bahwa Arty sama sekali tidak memiliki hak atas versi remix I Lived. Kok bisa?
Jadi begini. Lagu I Lived merupakan karya OneRepublic yang dilepas pada 25 September 2014 lewat label rekaman Interscope. Pihak label kemudian meminta Arty untuk membuat versi elektroniknya. Dalam kontrak pembuatan remix itu, Interscope membeli putus karya Arty. Ia dibayar secara flat di depan. Ia tidak akan mendapatkan royalti atau bayaran apa pun sesudahnya.
Dengan demikian, DJ yang telah merilis satu album itu telah menyerahkan seluruh hak intelektual komposisi remix I Lived. Ia tidak punya hak menuntut jika ada kejadian apa pun di kemudian hari.
’Disebutkan bahwa yang bisa melayangkan surat keberatan adalah pemilik asli, yaitu OneRepublic. Arty sebagai pembuat ulang tidak diberikan hak tersebut,’’ kata Gutierrez dalam wawancara pers pascasidang, seperti dikutip Variety. ’’Karena itu, bisa disimpulkan bahwa Marshmello terbebas dari segala tuntutan,” lanjutnya.
Tidak Tahu, Tidak Sengaja
Tricky ya. Namun, kasus semacam ini sangat lazim ditemui di dunia musik. Di Indonesia sendiri, kita bisa berkaca dari band d’Masiv. Pada 2009, mereka benar-benar diserang karena dicurigai meniru sebagian atau seluruh komposisi lagu dari luar negeri.
Yang membuat masyarakat geram adalah mereka mengambilnya dari band-band besar di masanya. Intro Diam Tanpa Kata diduga mirip dengan lagu Awakening milik Switchfoot. Sedangkan lagu Cinta Ini Membunuhku disebut mirip dengan mahakarya My Chemical Romance yang berjudul I Don’t Love You.
Total, ada delapan lagu d’Masiv yang dianggap meniru. Publik menyebutkan lagu dari Fall Out Boy, Muse, Keane, Lifehouse, hingga Incubus hampir di semua materi album perdana d’Masiv, Menuju Nirwana, yang dirilis pada 2006. Pernyataan Ryan, sang vokalis, semakin bikin geram. Pada 2009, ia menyebut bahwa plagiat itu sah-sah saja. Ia berdalih terinspirasi dari band-band yang sering ia dengar tersebut.
Sumber: