700 Aktivis Mahasiswa dan Karyawan UB Divaksin

700 Aktivis Mahasiswa dan Karyawan UB Divaksin

AMEG - Percepatan vaksinasi terus digenjot. Kali ini, ratusan aktivis, mahasiswa, karyawan, serta anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Malang giliran divaksin.

Ketua Satgas Covid-19 NU Malang Raya, dr Syifa Mustika SpPD, menjelaskan, vaksinasi kali ini kolaborasi dari Malang Peduli Demokrasi (MPD), IDI, Puskesmas Kedungkandang, Satgas NU Malang Raya, serta Dinas Kesehatan.

“Kami Membantu pemerintah dalam percepatan vaksinasi. Target awalnya 500, tapi ini jadi 700. Sebenarnya untuk komunitas aktivis relawan dan pemuda, seperti KNPI,” tuturnya, di Gedung Samantha Krida UB, Kamis (17/6/21).

Dia menambahkan, antrian dibuka pukul 07.00, dan pukul 08.00 penyuntikan dilakukan. Proses standar seperti biasa. Pertama dilihat Nomor Induk Kependudukan (NIK) melalui Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Kemudian tahapan skrining, cek kondisi calon penerima vaksin, apakah sudah siap. Masuk bilik, setelah selesai vaksin langsung diarahkan ke meja observasi untuk melihat gejala setelahnya.

“Setelah divaksin kita persilahkan menunggu observasi 15 sampai 30 menit. Kemudian cetak sertifikasi dan selesai,” ujarnya.

Syifa juga menambahkan, total tim gabungan dalam vaksinasi di Gedung Samantha Krida ada puluhan orang dan mempunyai pos berbeda untuk proses vaksinasi.

“Kita libatkan tim gabungan kurang lebih sekitar 50 relawan. Mulai dokter, perawat, tenaga medis lainnya, semua ikut gabung,” jelasnya.

Di lokasi yang sama, perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Malang, dr Endang Triningsih, mengungkapkan, kali ini kehadiran IDI sebagai relawan tenaga medis vaksinasi.

“Saya penyedia tenaga dokternya dan kita sudah berkoordinasi dengan pihak panitia ini,” katanya.

Lebih lanjut, pihaknya ikut serta berpartisipasi dalam vaksinasi sebagai progam nasional. Tidak ada ke khususan relawan, berbeda kalau di tunjuk pemerintah seperti Satgas Covid-19 terikat oleh kedinasan.

Sementara itu, salah satu mahasiswa UB, Muhammad Bobi, mengatakan, alasan ikut vaksinasi karena kebutuhan. “Inisiastif sendiri, daftar secara online, kemudian diverifikasi oleh panitia,” bebernya. (*)

Sumber: