Daging Sapi di Jatim Termurah
AMEG-Jatim mendapat apresiasi dari Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. Karena harga komoditas daging sapi paling stabil dan murah di seluruh Indonesia.
Kemarin, Mendag meninjau langsung ke pedagang Pasar Wonokromo bersama Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Sudah menjadi bagian tugasnya bersafari ke lokasi pasar. Lutfi mengaku telah keliling dari pasar ke pasar. Mulai dari Sumatera hingga Jawa. Dia tampak kaget mendengar harga daging sapi masih Rp 110 ribu per Kg.
Menurutnya, harga itu termurah dari beberapa pedagang pasar yang pernah ditinjau. “Salah satu penyebab harga stabil karena Jatim adalah penghasil,” ujarnya kemarin.
Harga cabe juga mulai turun di harga Rp 60 ribu per Kg. Termasuk harga jenis cabe yang lain pun mengekor.
Harga minyak goreng juga masih stabil. Kata Lutfi, minyak goreng kemasan masih di harga Rp 28 ribu per Kg. Sama halnya dengan harga bawang merah yang masih stabil di harga Rp 30 ribu per Kg. Sedang harga bawang putih Rp 25 ribu.per Kg.
Menurut Lutfi, harga itu sempat fluktuatif meski tidak melesat. “Saya mengapresiasi kinerja Pemerintahan Provinsi Jatim dan Pak Wali Kota Surabaya,” tuturnya.
“Harga gula berapa bu? Rp 12,5 ribu? Bukan Rp 12 ribu?,” dialognya dengan salah satu pedagang. Lutfi memastikan harga gula sesuai harga ecer tertinggi. Selain itu, ia meninjau harga daging ayam cukup baik sekitar Rp 36-37 ribu perbKg. Selisih Rp 3-4 ribu dibanding Bandung, Jawa Barat yang mencapai Rp 40 ribu per Kg.
Harga ayam broiler sempat mengalami kenaikan dibanding awal April lalu. Lutfi menolerir hal itu. Pasalnya, harga ayam dipengaruhi sektor pemeliharaan. Terlebih harga pakan jagung beberapa hari terakhir masih sangat tinggi.
“Jadi kenaikan itu sudah saya hitung sebenarnya dimasukkan dengan harga pakan,” bebernya.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika ini menjelaskan harga bahan pokok yang stabil dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Hal ini pula yang diharapkan pedagang pasar. Ia mengulang keluhan pedagang yang sering mendapatkan komplain dari konsumen. “Tatapi dengan kesuksesan ini membuat pasar semakin hidup dan mengurangi komplain dari masyarakat,” ucapnya.
Menurutnya, Jatim wilayah yang sukses mempertahankan harga dan ketersediaan pangan dalam menghadapi Ramadan dan lebaran nanti. Ia optimis stok bahan pokok (bapok) selama Ramadan hingga pascalebaran masih aman. “Tidak hanya Jatim, seluruh Indonesia saya rasa cukup,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menegaskan, kondisi saat ini, diharapkan seluruh pihak tidak mengambil kesempatan. Yakni, melakukan penimbunan bapok dan memainkan distribusi hingga menaikkan harga. (ekn)
Sumber: