Nakes Korona Itu Gugur

Nakes Korona Itu Gugur

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

"Tapi, kami grup. Samator ada di Jatim dan Jabar. Kami datangkan pasokan dari sana. Sehingga Jateng aman," kata Budi. "Asal, pihak RS jangan panic buying. Menumpuk barang. Akibatnya, kami bisa cepat kehabisan."

Terbaru, Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Dr dr Lia G. Partakusuma kemarin mengungkapkan, stok oksigen di beberapa rumah sakit Jawa Timur dan Yogyakarta dilaporkan menipis. Produsen diminta segera memasok.

Lia: "Ventilator bergantung RS-nya. Kalau RS-nya besar dengan ICU yang cukup banyak, biasanya ventilator tersedia sesuai kapasitas," kata Lia dalam tayangan YouTube BNPB Indonesia kemarin.

Ketika RS penuh, pasien terpaksa dirawat di lorong-lorong. Maka, ventilator harus stand by. "Di beberapa rumah sakit di Jatim, Jateng, dan Yogyakarta, sempat kehabisan ventilator, akibat pasien membeludak."

Liza sudah tidak bisa telepon keluarga ketika harus memakai tabung oksigen. ”Telepon terakhir, waktu dia dibawa ke RS Solo untuk periksa. Tapi, dia tidak mampir rumah. Langsung ke RS Persahabatan lagi,” tutur Yeti.

Dari RS Persahabatan, Liza dikirim ke Wisma Atlet lagi. Ia meninggal di situ. ”Jadi, sejak berangkat ke Jakarta, dia tidak pernah bertemu keluarga lagi. Sampai pemakaman tadi pagi,” ujar Yeti.

Di upacara pelepasan jenazah menuju Cilacap, di halaman Tower 1 Wisma Atlet, Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji memimpin upacara pada Kamis malam.

Jenazah Liza berada di dalam mobil ambulans. Seluruh jajaran Wisma Atlet hadir. Menyalakan lilin. Upacara hikmat suasana sedih.

Pangdam: "Hari ini kita kehilangan rekan yang sudah menemani kita sejak berdirinya rumah sakit ini. Rekan yang selalu setia, tanpa pamrih membantu saudara-saudara kita yang lain sampai sehat. Dialah Liza Putri Noviana.”

Sebelum rombongan berangkat, Pangdam menyerahkan bendera Merah Putih terlipat kepada pimpinan rombongan. Bendera, penghormatan negara terhadap pengabdian Liza.

Rombongan tiba di Cilacap dini hari. Salat jenazah pukul 07.00. Seluruh pejabat Kabupaten Cilacap hadir.

Wakil Bupati Cilacap Samsul Auliya Rahman menyerahkan bendera Merah Putih terlipat kepada suami almarhumah. Yang nangis tersedu. Beberapa saat sebelum pemakaman. (*)

Sumber: