Tampilkan Xinjiang Meigui, Mahasiswi UM Raih Juara Internasional

Tampilkan Xinjiang Meigui, Mahasiswi UM Raih Juara Internasional

AMEG - Mahasiswi Universitas Negeri Malang (UM), Ammesti Paramitha meraih juara keterampilan bakat seni terbaik dalam Kompetisi Bahasa Mandarin Chinese Bridge Internasional se-Indonesia. Disampaikan Minggu (27/6/2021) kepada internship Humas UM.

Kompetisi ini digelar(18-19/6/2021) secara daring. Karena masih tidak memungkinkan untuk bertatap muka. 

Penilaiannya, mencakup ujian pengetahuan umum Tiongkok, lomba pidato dan tanya jawab. Serta penampilan bakat dari setiap perserta.

Peserta pada Chinese Bridge terdiri dari perwakilan tiap provisi di Indonesia. Setiap provinsi mengirimkan 5 perwakilan peserta. 

“Dua tahun lalu saya berhasil meraih juara harapan Chinese Bridge di tingkat provinsi. Namun belum lolos ke nasional. Kemudian tahun lalu ketika akan berangkat mewakili UM tingkat provinsi tidak terlaksana karena pandemi Covid-19."

"Jadi, tahun ini ketika diminta mewakili UM di Chinese Bridge tingkat provinsi, saya langsung setuju. Alhamdulillah bisa lolos ke tingkat nasional,” ujar Ammesti saat menceritakan motivasinya mengikuti kompetisi Chinese Bridge kepada internship Humas UM.

Mahasiswi program studi Pendidikan Bahasa Mandarin angkatan 2017 ini, berhasil meraih juara bakat terbaik dengan menampilkan tarian Xinjiang Meigui. 

Piagam Penghargaan Juara

“Saya pilih tarian Xinjiang Meigui, karena mempunyai gerakan yang khas dan unik. Sehingga terlihat berbeda dengan tarian klasik China biasanya. Tarian ini juga ingin saya representasikan sebagai kaum muslim karena mayoritas penduduk Xinjiang juga muslim,” tuturnya.

Menurut Ammesti, ia sama sekali tidak menyangka akan meraih juara bakat seni terbaik. Karena peserta lain pun, menampilkan bakat yang sangat memukau. Ditambah lagi kondisi yang serba terbatas. Membuatnya cukup kesulitan untuk mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbingnya yang berada di China.

“Kesan setelah mengikuti Chinese Bridge Indonesia 2021 ini, adalah mendapatkan pengalaman yang luar biasa dan memotivasi saya untuk selalu mengimprove kemampuan bahasa Mandarin,” ujar Ammesti. 

Ia berpesan bagi mahasiswa/mahasiswi Indonesia, agar keluar dari zona nyaman. Dengan aktif mengikuti lomba untuk memaksimalkan kemampuan dan potensi diri. (*)

Sumber: