Komedi Romantis Klise yang Menghangatkan Hati

Komedi Romantis Klise yang Menghangatkan Hati

Mr. Hong bukan karya terbaik Uhm Jung-hwa maupun mendiang Kim Joo-hyuk. Namun, film rilisan 2004 itu belakangan jadi sangat populer. Gara-gara akan di-remake dalam bentuk serial. Berjudul Hometown Cha-Cha-Cha. Yang dibintangi Kim Seon-ho dan Shin Min-ah.

***

AMEG - Dalam enam bulan terakhir, aktivitas di mesin-mesin pencari tentang Mr. Hong meningkat. Tepatnya setelah Kim Seon-ho dikabarkan menerima tawaran untuk bermain dalam serial yang diangkat dari film tersebut. Pencarian semakin gencar sejak 2 April. Setelah agensi Seon-ho, Salt Entertainment, mengonfirmasi bahwa Seon-ho menerima tawaran tersebut.

Tiba-tiba saja, media sosial dibanjiri foto-foto adegan Mr. Hong. Kelompok-kelompok fans, baik di Korea maupun internasional, gencar mencari file film tersebut. Lalu nonton bareng secara virtual. Mereka penasaran, seperti apa film yang bakal di-remake itu. Sambil membayangkan, bagaimana kalau peran tersebut dibawakan Seon-ho dan Min-ah.

Ini wajar. Mr. Hong bukan film populer di kalangan fans internasional. Apalagi, film tersebut dirilis 17 tahun yang silam. Waktu virus hallyu (gelombang Korea) belum semasif sekarang. Sulit mencari layanan streaming resmi yang menyediakan film lansiran CJ Entertainment tersebut. Seonhohada—sebutan fans Seon-ho—terpaksa bergerilya di situs-situs bawah tanah.

Setelah menontonnya, rata-rata fans puas. Sekali lagi, itu bukanlah film Korea terbaik yang tayang pada 2004. Premisnya sederhana. Plotnya juga tidak istimewa. Namun, setidaknya itu adalah film komedi romantis yang manis. Ringan. Lucu. Enggak rumit. Juga membawa kehangatan buat penonton.

Serbabisa

Mr. Hong sebenarnya menawarkan kisah cinta ala FTV. Atau novel-novel romance Danielle Steele dan Nora Roberts. Dua insan yang bertolak belakang, tiba-tiba saling jatuh cinta. Awalnya saling tidak suka. Tapi lama-lama naksir juga. Klise sih. Tapi tetap heartwarming. Khas film-film rom-com yang populer di dekade itu.

Cerita diawali dengan pengunduran diri Yoon Hye-jin (Uhm Jung-hwa), seorang dokter gigi, dari klinik besar tempat dia bekerja. Dia sebenarnya tidak sungguh-sungguh ingin resign. Niat awal dia adalah mengancam manajemen. Karena ada sistem yang tidak dia suka dari klinik tersebut. Eh, pengunduran diri dia diterima.

Setelah gagal mendapatkan pekerjaan baru di rumah sakit lain, Hye-jin pindah ke kota kecil di pinggir pantai. Penduduknya sedikit. Tapi belum ada dokter gigi di situ. Jadi dia tidak punya saingan. Ketika hendak mendekorasi klinik di ruko sewaan, warga setempat mengenalkan dia dengan Hong Doo-shik. Atau yang oleh para tetangga dipanggil Hong-banjang.

Hong-banjang yang rupawan ini tidak punya pekerjaan tetap. Tapi ia selalu sibuk. Ia bisa mengerjakan apa saja. Mulai yang remeh-remeh seperti mengangkat barang, mengantar makanan, menjadi kasir minimarket, sampai yang rumit-rumit. Seperti memperbaiki barang elektronik dan menukang.

Ia benar-benar serbabisa. Kita tak akan melihatnya mengerjakan dua pekerjaan yang sama dalam waktu berdekatan. Dia bahkan bisa menggantikan pekerjaan penyanyi kafe—dengan permainan gitar dan suara yang lumayan. Pendeknya, setiap kali para tetangga membutuhkan, ia sigap datang kapan pun. Tentunya tidak gratis. Bayarannya sekitar Rp 500 ribu sehari.

Bukan itu saja. Ia ternyata juga jago berantem. Style-nya gabungan antara Bruce Lee dan Neo-nya The Matrix. Ia bisa menghajar gerombolan preman dalam waktu singkat. Ia punya koneksi baik dengan kantor polisi setempat. Sehingga bisa membereskan aneka masalah hukum. Dan ketika Hye-jin membutuhkan, Hong-banjang bisa berpura-pura menjadi pacar dia…

Witing tresno jalaran soko nggelibet. Lantaran sering berurusan dengan Hong-banjang, Hye-jin jatuh cinta pada pria yang hanya setahun lebih tua dari dia itu. Dua kali dia mengajak pria tersebut berkencan. Namun dua kali juga ia ditolak. Aduh, sakitnya…

Akting Solid

Ada beberapa faktor yang membuat Mr. Hong masuk daftar wajib tonton. Tentunya selain karena ia bakal di-remake oleh Seon-ho dan Min-ah. Tapi karena film ini sendiri memang hangat dan menyenangkan. Ia adalah tipe film yang tidak butuh banyak energi untuk bisa dinikmati.

Ceritanya memang tidak spesial. Tapi plotnya mengalir santai. Dialognya sharp. Selipan humornya mengena. Dan Hong-banjangnya bikin penasaran. Setiap hari, kita menebak-nebak, akan menjalani profesi apa ia hari itu. Rasanya seperti bermain Where’s Waldo. Karena ia selalu muncul di tempat tak terduga. Mengerjakan hal yang tak terduga pula.

Sumber: