Liga 1 Terpaksa Mundur Hingga Agustus

Liga 1 Terpaksa Mundur Hingga Agustus

AMEG - Kick off kompetisi Liga 1-2021, tampaknya bakal mundur lagi. Setelah sebelumnya dari 9 Juli, mundur menjadi akhir Juli. Kali ini, kemungkinan akan mundur pada 20 Agustus.

Penegasan itu disampaikan Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sudjarno. Setelah mendengarkan masukan sejumlah klub. Terkait opsi jadwal kick off kompetisi. Sebelumnya, Liga 1-2021/2022 telah ditunda seiring meningkatnya kasus covid-19 di tanah air.

‘’Masukan dari klub kepada kami, Liga 1 dimulai sekitar satu bulan setelah PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat. Jadi bisa saja tanggal 20 Agustus 2021. Kami masih menyelaraskannya dengan agenda AFC dan FIFA,’’ ujar Sudjarno di Jakarta, Selasa (6/7/2021).

Sudjarno menyebut, klub-klub mengajukan Liga 1 dimulai setidaknya satu bulan setelah PPKM Darurat. Karena banyak tim yang tidak dapat berlatih selama kebijakan pemerintah untuk menekan laju Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali tersebut, dilaksanakan pada 3-20 Juli 2021.

‘’Ada klub yang tidak bisa berlatih karena PPKM Darurat. Jadi, misalnya dimulai akhir Juli akan sangat mepet, tidak mungkin,’’ kata purnawirawan Polri berpangkat akhir Inspektur Jenderal Polisi tersebut.

Sebelumnya, pada akhir Juni 2021, PSSI dan LIB memutuskan bahwa Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2021/2022 yang rencananya dimulai 9 Juli 2021, ditunda sampai akhir Juli 2021, sesuai dengan instruksi dari Satgas Penanganan COVID-19.

Sementara terkait format kompetisi, LIB memastikan Liga 1 musim 2021/2022 masih memakai sistem liga penuh dengan enam seri dan dilaksanakan memakai tiga klaster di Pulau Jawa.

‘’Untuk format tidak berubah, begitu juga halnya dengan klaster. Yang jelas, waktu penyelenggaraan kemungkinan akan berubah, termasuk waktu jeda antarseri,’’ ujar Sudjarno.

Sementara itu Arema FC sendiri, menurut Media Officer, Sudarmaji menyebutkan, secara prinsip berusaha memberikan masukan dan saran. Tentunya bagi Arema FC, kompetisi tetap harus segera bergulir. Karena sudah mengalami kemunduran. Sementara Arema FC sebagian besar sudah melakukan kontrak dengan pemain.

‘’Ada yang Februari dan Maret. Bahkan beberapa pemain asing, harus kontrak Juni dan Juli. Rata-rata kontrak yang dilakukan selama 10 bulan, mengikuti musim kompetisi,’’ katanya.

Itulah sebabnya, lanjut dia, dalam manager meeting yang diikuti Manager Arema FC, mengusulkan kompetisi tetap berakhir pada Maret 2022. Sebagai jalan tengah, tidak satu bulan setelah masa PPKM berakhir.

‘’Jika PPKM selesai 20 Juli, maka kita beraharap di tengah masa satu bulan. Yakni 15 – 20 hari dari masa berakhirnya PPKM. Karenanya kami usul (kompetisi) bisa digelar antara tanggal 15-20 Agustus. Kita menghindari ketika kompetisi harus melakukan perpanjangan sampai satu bulan. Karena akan berpengaruh pada kontrak pemain,’’ tegasnya.

Arema sendiri mencoba untuk menghindari terjadinya sengketa antara klub dengan pemain. Andaikan kompetisi nantinya akan berakhir melebihi batas waktu kontrak pemain. Utamanya terkait dengan pemain asing.

Karenanya, Arema FC masih sangat menghargai, jika ada keputusan dari PT LIB, menyangkut saat kompetisi. Skuat Singo Edan berharap kembali ada diskusi dan memastikan kembali. Kemungkinan ada yang harus diantisipasi dan pertimbangkan. Utamanya yang menyangkut proteksi hubungan kerja antara pemain dan official. (*)

Sumber: