Cakupan Vaksinasi Lansia Rendah Jadi Atensi Dewanti
AMEG - Antusiasme warga Kota Batu mengikuti vaksinasi menggembirakan. Sayangnya belum diikuti secara keseluruhan lapisan masyarakat, utamanya lanjut usia (Lansia).
Cakupan vaksinasi Lansia masih tertinggal jauh dibanding kategori lain. Misalnya untuk tenaga kesehatan (nakes) sudah tembus 107,10 persen dari target 1.662 orang, pelayan publik tembus 303,53 persen dari target 9.007 orang. Sedangkan Lansia baru 32,35 persen dari target 14.443 orang.
Hal itu jadi atensi Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, karena sangat rentan dan berisiko tinggi tertular Covid-19. Dia menengarai rendahnya vaksinasi Lansia disebabkan beberapa hal.
"Ada yang takut divaksinasi. Ada yang berani vaksinasi tapi tidak memenuhi syarat, karena komorbid dan sebagainya. Itu jadi perhatian kami," tutur Dewanti, (16/7/21).
Untuk mengejar itu, Dewanti meminta seluruh masyarakat Kota Batu yang memiliki orang tua, ibu, bapak, kakek ataupun nenek, bisa mengantar ke tempat-tempat vaksinasi terdekat.
"Setiap hari terus dilakukan vaksinasi, gratis, dilakukan di Puskesmas dan RS Kota Batu," ungkapnya.
Untuk mempercepat capaian vaksinasi Lansia, pihaknya bakal mengistimewakan yang mau divaksin, mendahulukan setiap Lansia yang datang agar divaksin terlebih dulu.
"Tapi saya tetap bersyukur, karena total cakupan vaksinasi sudah hampir 25 persen dari target 70 persen populasi, untuk menciptakan herd immunity," jelas Dewanti.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, drg Kartika Trisulandari, menjelaskan, untuk mengejar capaian vaksinasi lansia diperlukan pendekatan khusus.
"Sebelumnya kami telah mencoba sejumlah startegi untuk menarik minat Lansia. Salah satunya vaksinasi di Posyandu Lansia. Tapip karena saat ini situasi dan kondisi tidak memungkinkan, sementara waktu dihentikan," katanya.
Pihaknya juga jemput bola, dengan menggelar vaksinasi di kantor desa/kelurahan. Sebelumnya Dinkes juga telah menggelar gebyar vaksinasi Lansia. (*)
Sumber: