Protokol Rakyat
Yang belum diolah di pabrik. Yang belum dicampur yodium.
Drh Indro menghindari bahasa ilmiah: NaCL. Rakyat tahunya ya garam krosok.
Padahal maksudnya sama.
Caranya: garam satu sendok makan (sampai menggunung di sendok) dimasukkan ke dalam air 1 liter. Lalu dikocok sampai tercampur jadi air.
Air NaCL itu dimasukkan ke botol kecap atau botol cuka. Yang tutupnya berlubang kecil itu. Satu liter itu bisa dipakai beberapa kali.
Cara memakainya: duduklah di kursi. Anda pangku baskom besar untuk cuci baju.
Atau baskom itu Anda taruh di meja di depan Anda. Lalu Anda ambil botol kecap yang sudah berisi NaCL tersebut. Tundukkan sedikit kepala. Miringkan ke kiri.
Masukkan lubang tutup botol kecap itu ke lubang hidung kanan. Semprotkan NaCL ke dalam hidung –dengan cara memencet botolnya. Tiga atau lima kali. NaCL yang
Anda semprotkan ke lubang kanan itu akan keluar di lubang kiri –jatuh ke baskom yang Anda pangku.
Lantas miringkan kepala ke kanan. Masukkan NaCL ke lubang hidung kiri. Air NaCL itu akan keluar dari lubang kanan, tumpah ke baskom.
Bisa juga tidak perlu pakai baskom. Anda bisa melakukan dengan cara duduk di kursi di dekat watafel. Wastafel itulah baskomnya. Seperti yang dilakukan Nick Nurrachman –komisaris Pelindo II yang dulu komisaris Kimia Farma.
Nick melakukan itu tiap empat jam sekali di siang hari. Dalam tiga hari Covidnya negatif. Pekan lalu.
Syaratnya Anda harus tahu kapan virus mulai masuk ke hidung. Atau ke mulut Anda.
Protokol Rakyat itu harus dilakukan sebelum hari ke 5 terkena Covid. Yakni sebelum virusnya pindah ke paru atau ke bagian lain tubuh.
Begitu mudah. Begitu murah. Begitu tidak merepotkan orang lain. Tidak mengganggu APBN. Tapi Anda akan dimusuhi orang yang punya proyek di Covid.
Sumber: