Tupai King

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Di kebun Sukanegara itu Gusti sudah memiliki 34.000 pohon durian.
Dari angka itu sebenarnya Gusti sudah mengalahkan Malaysia. Bahkan dunia. Tidak ada perorangan pengusaha durian di Malaysia yang punya pohon sebanyak itu.
Maka kalau saja ada 10 Gusti di Indonesia, jadilah kita raja durian. Mengalahkan Malaysia. Seperti Pak Harto mengalahkan Malaysia –di bidang kelapa sawit. Yang awalnya seperti mustahil –saking dominannya Malaysia di puncak kelapa sawit.
Gusti sudah pula memasuki teknologi budidaya. Durian di kebunnya mayoritas memang jenis montong. Tapi montong yang sudah dikoreksi. Sudah menjadi ''montong Indonesia''. Sudah dimasukkan unsur rasa baru di dalamnya. Termasuk unsur gas durian.
Jangan tanya saya: seperti apa rasa montong Indonesia itu –saya sendiri baru bisa menuliskannya.
Durian D24 juga sudah ditanam Gusti. Yang jenis itu sangat top di Malaysia. Hanya kalah pangkat dan harga. Maka mulai tahun ini, durian D24 diberi nama baru: Tupai King –nebeng sukses Musang King.
Tentu Gusti juga sudah menanam Musang King. Tidak main-main: 2.000 pohon.
Hanya saja belum berbuah. Baru berumur 1 tahun. Setidaknya sudah ada harapan –yang lebih pasti dari harapan kapan Covid berakhir. (*)
Sumber: