Okupansi Villa di Songgoriti Tinggal 10 Persen

Okupansi Villa di Songgoriti Tinggal 10 Persen

AMEG - Sepanjang penerapan PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 pelaku usaha akomodasi villa di Kota Batu kelimpungan. Jumlah okupansi menurun drastis hingga menyisakan 10 persen. 

Hal itu ditengarai karena berbagai pembatasan terkait PPKM Darurat, mulai penyekatan akses masuk Kota Batu hingga penutupan sementara seluruh spot wisata. 

Ketua Paguyuban Villa Supo Songgoriti, Indra Triariyono, menjelaskan, akibat diterapkannya PPKM Darurat, dalam satu hari, satu villa hanya menerima satu sampai dua tamu. Bahkan bisa tidak menerima tamu sama sekali.

"Satu hari hanya satu dua tamu yang datang, bahkan bisa tidak menerima tamu dua sampai tiga hari," ungkap Indra, Selasa, (20/7/21).

Di kawasan Songgoriti ada sekitar 325 villa yang menjadi bisnis utama warga setempat. Karena okupansi villa turun tajam, pengusaha villa harus mencari pinjaman untuk memenuhi kebutuhan operasional. 

"Untuk memenuhi biaya operasional, pengusaha banyak yang mencari pinjaman. Cari pinjaman untuk menutup pinjaman sebelumnya. Ibaratnya gali lubang tutup lubang," ungkap dia. 

Indra juga menjelaskan, hampir 90 persen villa di Songgoriti merupakan usaha utama masyarakat setempat.

Sedangkan 10 persen sisanya dimiliki orang luar kota. Pihaknya berharap, dalam mengatasi pandemi Covid-19 pemerintah tak hanya memperhatikan faktor kesehatan saja. Ekonomi juga harus diperhatikan. 

Dalam kondisi normal, villa di kawasan Songgoriti menjadi tempat idaman para pelancong dari luar kota untuk bersinggah. Selain harganya ekonomis, villa di kawasan itu juga didukung kondisi alam yang sejuk. 

"Untuk harga villa di kawasan Songgoriti tidak ada perubahan. Tergantung fasilitas yang dimiliki, mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu per hari," ujarnya. (*)

Sumber: